Liputan6.com, Jakarta - Baru-baru ini, pelaku kejahatan siber tak dikenal menyebarkan malware Android jenis baru yang memiliki kemampuan untuk mendapatkan akses root smartphone.
Setelah mendapatkan akses root ponsel, pelaku mampu mengambil alih kendali penuh berbagai fitur dan fungsi di smartphone yang sudah terinfeksi malware.
Advertisement
Adalah tim keamanan siber dari Lookout Threat Labs yang menemukan malware baru itu menginfeksi HP Android, dan menamakannya "AbstractEmu".
Dikutip dari The Hacker News, Minggu (31/10/2021), malware ini diberi nama AbstractEmu karena memakai kemampuan untuk menyembunyikan kode berbahaya.
Karena hal tersebut, aplikasi dapat lolos dari sistem keamanan pengecekan malware di toko aplikasi, seperti Google Play Store.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pelaku Bisa Akses Smartphone Korban
"Meskipun jarang, rooting malware sangat berbahaya. Pelaku dapat secara diam-diam memberikan akses super administrator kepada diri mereka sendiri atau menginstal malware tambahan," kata peneliti Lookout.
"Hak istimewa yang lebih tinggi juga memberi malware akses ke data sensitif aplikasi lain, sesuatu yang tidak mungkin dilakukan dalam keadaan normal."
Advertisement
Malware Disamarkan di 19 Aplikasi
Dalam laporannya, tim Lookout Threat Labs mengatakan telah menemukan total 19 aplikasi Android yang menyamar diri sebagai aplikasi utilitas dan system tool, seperti pengelola password, launcher, hingga aplikasi data savings.
Adapun tujuh dari 19 aplikasi tersebut diantaranya memiliki fungsi untuk me-rooting smartphone korbannya, dan hanya 1 aplikasi--Lite Launcher--yang masuk di Play Store.
Selain di Play Store, aplikasi ini juga dijajakan di toko pihak ketiga, seperti Amazon Appstore, Samsung Galaxy Store, Aptoide, dan APKPure.
(Ysl/Tin)