Ingin Pilih Dirinya Sendiri pada Voting Ballon d’Or, Jorginho: Saya Mau Punya Setidaknya Satu Suara

Jorginho baru-baru ini bergurau soal niatnya memilih dirinya sendiri jika punya kesempatan untuk ikut serta dalam voting tersebut. Pasalnya, dia ingin memastikan dirinya memperoleh setidaknya satu suara.

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Okt 2021, 08:00 WIB
Jorginho pernah bekerja di bawah asuhan Maurizio Sarri ketika di Napoli. Dirinya kemudian pindah mengikuti sang menejer ke Stamford Bridge pada 2018 silam. Pemain yang dibanderol 57 juta Euro ini menjadi pemain penting di skuad Chelsea asuhan Thomas Tuchel. (Foto: AFP/Pool/Catherine Ivill)

Liputan6.com, Jakarta - Gelandang Chelsea Jorginho resmi masuk dalam daftar nominasi Ballon d’Or 2021. Terkait hal ini, Jorginho bergurau soal niatnya memilih dirinya sendiri jika ia punya kesempatan untuk ikut serta dalam voting tersebut.

Melansir Goal.com, sang gelandang mengaku hanya ingin memastikan dirinya memperoleh setidaknya satu suara dalam proses perebutan penghargaan individual itu. Jorginho memang menjadi salah satu pesaing bergengsi yang berpotensi memenangkan trofi Ballon d’Or tahun ini.

Pasalnya, pemain asal Italia tersebut baru saja menjalani musim yang sukses dengan menyabet gelar juara Liga Champions dan Piala Super Eropa bersama Chelsea, serta Euro 2020 bersama Timnas Italia. Dengan demikian, Jorginho jadi salah satu kandidat dengan trofi beregu terbanyak.

Selain dirinya sendiri, Jorginho mengatakan bahwa bintang Manchester City Kevin de Bruyne bakal jadi pilihan favoritnya untuk meraih Ballon d’Or, meski Lionel Messi dan Robert Lewandowski masih jadi nominasi terdepan yang diprediksi bakal menyabet trofi tersebut.

Walau kandidat Ballon d’Or didominasi oleh pemain yang berada di posisi penyerang, kehadiran Jorginho sebagai gelandang bertahan nampaknya sukses menjadi cerminan dampak yang telah ia berikan bagi klub dan negaranya selama setahun terakhir.


Komentar Jorginho

Jorginho Frello. Ia memutuskan pindah kewarganegaraan menjadi Italia pada tahun 2016 setelah sebelumnya menjadi bagian Akademi Hellas Verona mulai 2007-2010. Trofi Piala Eropa diraihnya pada Euro 2020 lalu setelah Italia menang atas Inggris lewat adu penalti. (Foto: AFP/Pool/Justin Tallis)

“Jika saya tidak memilih diri saya sendiri, siapa yang akan memilih? Saya ingin memiliki setidaknya satu suara!” gurau Jorginho kepada ESPN Brasil, seperti dilansir dari Goal.com.

“Saya yakin saya akan memilih Kevin de Bruyne untuk segala hal yang telah ia lakukan dan untuk permainan sepak bola indah yang ia tampilkan dalam beberapa tahun terakhir. Bagi mereka yang menyukai sepak bola, sangat luar biasa menyaksikan de Bruyne bermain karena ia mengerti sepak bola dan ia adalah pemain dengan kecerdasan di atas rata-rata,” sambungnya.

Akan tetapi, Goal.com memprediksi Jorginho bakal mengumpulkan banyak dukungan dari para jurnalis, pelatih internasional, dan kapten tim yang berpartisipasi dalam proses voting.


Menyesuaikan Permainan

Gelandang Chelsea, Jorginho, melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Everton pada laga Liga Inggris di Stadion Stamford Bridge, Senin (8/3/2021). Chelsea menang dengan skor 2-0. (John Sibley/Pool via AP)

Sebelum menjadi penggawa Chelsea, Jorginho merupakan bagian dari Napoli hingga 2018. Jorginho pun mengaku dirinya perlu melakukan penyesuaian permainan agar sesuai dengan kerasnya Liga Premier. Meski demikian, sang gelandang tak ingin sepenuhnya mengubah cara permainannya.

“Saya selalu mencoba menempatkan permainan saya di Liga Premier, bukan sebaliknya. Saya mempelajari masalah kontak fisik dan intensitas. Saya memasukkannya dalam gaya (permainan) saya,” ujar Jorginho melansir Goal.com.


Peran Ibu

Di sisi lain, Jorginho juga memuji ibunya atas peran yang beliau mainkan pada awal karier sepak bolanya. Jorginho mengatakan bahwa gelar yang dia menangkan tahun ini adalah karena pengaruhnya.

“Saya bahkan merinding ketika mengingat hal ini, sungguh. Memikirkannya di saat-saat seperti ini adalah hal yang spesial. Sayangnya, ia (ibu Jorginho) kembali ke Brasil setelah final Liga Champions dan melewatkan Euro karena tidak ada cara untuk kembali ke Inggris. Ia putus asa karena dia tidak bisa kembali,” tutur Jorginho sambil tertawa.

 

Penulis: Melinda Indrasari

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya