Pramugari Patah Tulang Hidungnya Akibat Dipukul Penumpang

Pramugari patah tulang hidungnya akibat dipukul pihak oleh penumpang yang membuat tulang hidungnya patah.

oleh Komarudin diperbarui 31 Okt 2021, 03:02 WIB
Ilustrasi penumpang pesawat. (dok. RyanMcGuire/Pixabay/Tri Ayu Lutfiani)

Liputan6.com, Jakarta - Peristiwa pemukulan terhadap pramugari kembali terjadi, kali ini dialami seorang pramugari American Airlines. Akibat pemukulan tersebut, pramugari tersebut harus menjalani perawatan di rumah sakit akibat tulang hidungnya patah.

Melansir dari laman Insider, Sabtu, 30 Oktober 2021, pramugari tersebut diserang seorang penumpang pada Rabu, 27 Oktober 2021. Serangan itu terjadi pada penerbangan 976 dari Bandara Internasional John F. Kennedy New York ke Bandara John Wayne di Orange County, California.

Setelah insiden itu, pesawat dialihkan ke Denver, dan penumpangnya ditahan, kata American Airlines. Peristiwa berawal saat pramugari menabrak seorang penumpang.

Ia kemudian bangkit dari kursinya dan memukul wajah sang pramugari dua kali di depan dapur pesawat. Hal itu diungkapkan pejabat dari Asosiasi Pramugari Profesional, yang mengutip saksi di pesawat, CBSLA melaporkan.

Seorang saksi, Mackenzie Rose, mengatakan kepada outlet itu bahwa pramugari berjalan kembali ke lorong. Darah berceceran di bagian luar masker pramugari.

Julie Hedrick, presiden APFA, mengatakan pramugari awalnya meminta maaf kepada penumpang setelah dia menabraknya di kabin kelas satu, Namun, tetapi tetap tidak menghentikan lelaki itu untuk menyerangnya, The Washington Post melaporkan.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Tampilan Buruk

Ilustrasi penumpang pesawat (Dok.Unsplash/ Suhyeon Choi)

Serangan itu adalah "salah satu tampilan terburuk dari perilaku nakal yang pernah kami saksikan," kata Doug Parker, CEO American Airlines, dalam sebuah pernyataan video pada Kamis, 28 Oktober 2021. Penumpang yang melanggar dilarang terbang oleh maskapai, kata Parker, yang menambahkan bahwa larangan bepergian "tidak cukup" sebagai hukuman.

"Kami melakukan segala yang kami bisa untuk memastikan dia dituntut semaksimal mungkin. Kami juga bekerja dengan FAA, yang memiliki wewenang untuk memungut denda lebih dari 50.000 dolar AS (Rp711 juta) kepada penumpang yang mengganggu," katanya, merujuk pada Federal Aviation Administrasi.

Pramugari di seluruh AS menghadapi gelombang pelecehan fisik dan verbal ketika perjalanan AS melampaui tingkat prapandemi musim panas ini, Allana Akhtar dari Insider melaporkan. Banyak yang menggambarkan bagaimana kekerasan mempengaruhi kesehatan mental mereka dan menciptakan lingkungan kerja yang "melecehkan secara emosional".

"Kami belum pernah mendapat penumpang yang menyerang kami seperti ini," kata Hedrick, mengacu pada insiden Rabu, 27 Oktober 2021, The Post melaporkan. "Saya pikir untuk pramugari yang akan bekerja hari ini, kelelahan mental 'apa yang akan saya hadapi?' — Anda tidak tahu apa yang akan terjadi pada penerbangan Anda hari ini," tambahnya.

 


Kasus Serupa

Ilustrasi penumpang menginap di bandara (dok.unsplash/ JESHOOTS.COM)

Sebelumnya, seorang pramugari Southwest Airlines diserang seorang penumpang yang menyebabkan dua giginya tanggal. Melansir USA Today, Rabu, 26 Mei 2021, hal itu diketahui dari sebuah surat yang dikirim serikat pramugari ke CEO maskapai tersebut padai Senin, 24 Mei 2021, dalam seruan untuk memperbanyak pengamanan kepada petugas selama pemulihan perjalanan dari pandemi.

"Akhir pekan lalu, salah satu pramugari kami diserang serius, mengakibatkan luka di wajah dan kehilangan dua gigi, '' kata Lyn Montgomery, presiden TWU Local 556 dalam surat itu. "Sayangnya, ini hanyalah salah satu dari banyak kejadian. Saya menulis kepada Anda hari ini karena kita tidak dapat menolerir pasangan kita tercinta yang dilecehkan sedemikian rupa, dan karena saya meminta bantuan dan kepemimpinan anda untuk mengakhiri parodi ini.”

Serikat pekerja mengatakan ada 477 insiden pelanggaran penumpang di Southwest antara 8 April sampai 15 Mei 2021. "Jumlah insiden yang belum pernah terjadi sebelumnya ini telah mencapai tingkat yang tidak dapat ditoleransi, dengan peristiwa ketidakpatuhan penumpang juga menjadi lebih agresif, '' kata Lyn.


Infografis Heboh Penumpang Pesawat Membeludak

Infografis Heboh Penumpang Pesawat Membeludak (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya