AS, Eropa Barat Tuduh Aksi Rusia Manipulasi Aliran Gas Alam Bermotif Politik

Sebelumnya, data operator pipa Jerman menunjukkan bahwa aliran gas alam Rusia ke Eropa terhenti di bagian pipa Yamal-Eropa yang membawa gas ke Jerman melalui Polandia.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Nov 2021, 09:00 WIB
Suporter Rusia mengibarkan bendera menyambut gelaran Piala Dunia di Jalan Nikolskava, Moskow, Rabu (13/6/2018). Piala Dunia 2018 akan berlangsung pada 14 Juni hingga 15 Juli mendatang. (AP/Rebecca Blackwell)

Liputan6.com, Berlin - Presiden Amerika Serikat Joe Biden bertemu dengan Kanselir Jerman Angela Merkel dan membahas upaya mencegah Rusia memanipulasi aliran gas alam dengan tujuan politik, kata Gedung Putih, Sabtu (30/10).

"Biden menekankan pentingnya memastikan bahwa Rusia tidak dapat memanipulasi aliran gas alam untuk tujuan politik yang berbahaya," kata pihak Gedung Putih sebagaimana diwartakan Reuters, dikutip dari Antara (31/10/2021).

Presiden AS menyampaikan pesan itu saat berada di Roma untuk pertemuan para pemimpin negara-negara Kelompok 20 (G20)

Pihak Gedung Putih menambahkan bahwa Biden dan Merkel juga membahas situasi di Afghanistan.

 


Aliran Gas Alam Rusia ke Eropa Terhenti

Helikopter militer Rusia mengibarkan bendera nasional Rusia saat parade militer Hari Kemenangan di Moskow, Rusia, Minggu (9/5/2021). Parade militer ini untuk memperingati 76 tahun berakhirnya Perang Dunia II di Eropa. (AP Photo/Alexander Zemlianichenko Jr.)

Sebelumnya pada Sabtu, data dari operator pipa Jerman menunjukkan bahwa aliran gas alam Rusia ke Eropa terhenti di bagian pipa Yamal-Eropa yang membawa gas ke Jerman melalui Polandia.

Rusia mengirim gas ke Eropa barat melalui beberapa rute berbeda, termasuk pipa Yamal-Eropa, yang memiliki kapasitas tahunan hingga 33 miliar meter kubik.

Namun, perusahaan Rusia yang bergerak di bidang gas alam Gazprom pada Sabtu mengatakan kebutuhan gas alam para pelanggan Eropa terus dipenuhi.

Aliran ekspor gas Rusia diawasi dengan ketat pada saat harga gas di Eropa melonjak seiring ekonomi global yang pulih dari pandemi sementara persediaan gas tetap rendah.

Gazprom telah dituduh tidak berupaya maksimal dalam meningkatkan pasokan gas alam ke Eropa. Tuduhan itu disampaikan oleh Badan Energi Internasional dan beberapa anggota parlemen Eropa.

Namun, perusahaan gas Rusia itu mengatakan telah memenuhi kewajiban sesuai kontrak.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya