Liputan6.com, Jakarta Christian Eriksen kabarnya tidak diizinkan untuk kembali bermain di Serie A akibat masalah jantung yang dimilikinya. Melansir SportsMole, gelandang serang asal Denmark ini belum kembali bermain sejak mengalami serangan jantung pada laga kontra Finlandia di Euro 2020.
Kala itu, Eriksen tak sadarkan diri pada paruh pertama pertandingan. Ia lantas mendapatkan CPR di lapangan sebelum akhirnya dipindahkan ke rumah sakit setempat. Pasca kejadian tersebut, Eriksen dinyatakan telah kembali stabil.
Advertisement
Meski demikian, eks gelandang Tottenham Hotspur ini perlu dipasangi cardioverter-defibrillator, yakni alat bantu yang digunakan untuk memacu jantung dan mencegah terjadinya kejadian fatal akibat gangguan detak jantung.
Alat tersebut rupanya membuat Eriksen tak lagi bisa bermain di Liga Italia. Dikutip dari The Daily Mail, protokol di sana memang tak mengizinkan atlet untuk berkompetisi dengan menggunakan implan defibrillator.
Eriksen sejatinya sempat berusaha untuk kembali ke Inter Milan musim ini. Akan tetapi, SportsMole menyebut sang raksasa Serie A akhirnya mengonfirmasi bahwa Eriksen tak dapat bermain pada musim 2020-21 karena alasan medis.
Kembali ke Inggris
Jika Eriksen ingin kembali beraksi di lapangan hijau, ia nampaknya perlu menemukan liga lain yang memperbolehkan dirinya bermain dengan alat implan. Adapun, Inggris bisa jadi salah satu pilihan buat Eriksen, selama ia mampu melewati tes yang telah ditetapkan.
Terkait potensi kepulangan Eriksen ke Liga Premier, juru bicara Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) angkat bicara. Ia menyebut bahwa pihaknya tak dapat mengomentari keadaan individual Eriksen tanpa mengetahui kondisi sang pemain.
“Mengenai Eriksen yang bermain di Inggris, mustahil untuk mengomentari keadaan individunya tanpa mengetahui kondisi dan risiko yang terkait dengannya. Seperti biasa, segala penilaian akan dilakukan secara individual,” ujarnya kepada kantor berita PA, melansir The Daily Mail.
Advertisement
Dinilai Ahli Jantung
FA menyebutkan bahwa pemain yang memiliki masalah jantung di Inggris akan dinilai oleh ahli jantung olahraga (sports cardiologist).
“Di Inggris, tiap pemain yang memiliki skrin jantung abnormal, atau yang memiliki masalah jantung, akan dinilai oleh ahli jantung olahraga,” ungkap pihak FA seperti dikutip dari The Daily Mail.
Ahli jantung umumnya akan melihat keadaan individu dan risiko yang berada di sekitarnya, lalu membuat keputusan apakah sang pemain dapat terus bermain atau harus berhenti. Adapun, saran yang diberikan didasarkan pada orientasi keselamatan pribadi pemain.
FA tiap tahun mengawasi setidaknya 1.500 proses skrining jantung dalam ranah sepak bola profesional. Meski tak ada pesepak bola yang dilarang bermain berdasarkan hasil skrin, tiap peserta tetap akan diberi tahu soal risiko yang mungkin terjadi jika mereka terus bermain.
Karier Eriksen
Eriksen sebelumnya menghabiskan waktu tujuh musim bersama Tottenham Hotspur sebelum bergabung dengan Inter Milan pada 2020. Ia membantu Nerazzurri mengangkat trofi Serie A musim lalu, tetapi harus meninggalkan klub tersebut akibat kondisi jantungnya.
Penulis: Melinda Indrasari
Advertisement