Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah sektor saham dinilai bakal bersinar pada November 2021. Sejumlah sektor saham yang potensial itu antara lain infrastruktur, kesehatan, teknologi dan basic industry.
Hal itu disampaikan Mentor di BBK Trading Tools Intan Permatasari yang akrab disapa Feyara.
"Tapi memang sektor yang paling menonjol itu techno dan health karena saat pandemi dua sektor ini yang kinerjanya paling baik. Dan tadi sudah dikatakan ada perpindahan sektor karena terdorong digitalisasi,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Minggu (31/10/2021).
Baca Juga
Advertisement
Di sisi lain, Elita Kabayeva dari syariah saham menilai di sektor saham syariah empat sektor yang akan memiliki kinerja positif pada akhir tahun adalah infrastruktur, transportasi, kesehatan, dan basic industry.
"Untuk outlook empat sektor tersebut paling manarik di saham syariah. Tapi kalau mengerucut lagi ke farmasi,” tutur dia.
Elita pun menekankan pergerakan indeks saham syariah atau ISSI selalu sejalan dengan IHSG. Lantaran 435 saham syariah adalah bagian dari IHSG. Oleh karena itu, melihat optimisme di IHSG dia pun yakin akan berdampak manis terhadap indeks saham syariah.
“Mau bicara soal pergerakan ISSI dengan IHSG itu pasti mirip. Bergerak beriringan. Apa yang tercermin di IHSG terjadi pula di indeks saham syariah,” ujar dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
IHSG Berpotensi Tembus Rekor Tertinggi
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi ke level tertinggi sepanjang sejarah ke posisi 7.450. Hal ini didukung kondisi ekonomi nasional dan global yang membaik serta ada momentum pertumbuhan baru.
IHSG diprediksi masih menunjukkan pergerakan uptren pada akhir 2021. Bahkan potensi kenaikan IHSG dapat terjadi hingg awal paruh pertama 2022. Certififed Financial Technician Linda Lee menyampaikan hasil analisisnya.
Sepanjang September-Oktober 2021, IHSG menguat dari kisaran 6.000 ke posisi 6.687 atau tertinggi sepanjang 2021. Sedangkan level tertinggi (all time high) IHSG sepanjang masa 6.693.
Lina menuturkan, hanya beberapa poin lagi IHSG akan kembali menyentuh level tertinggi sepanjang masa pasar modal Indonesia berdiri. Meski demikian, ia mengatakan, pada penutupan pasar akhir pekan lalu, IHSG sedikit melemah ke posisi 6.524 dan belum bisa menembus level tertinggi itu.
Advertisement
Laju IHSG
Linda meriset setidaknya pada periode 2015-2020 setiap September level IHSG kebanyakan melemah.
Pada kurun waktu tersebut, pada Oktober IHSG menguat sebanyak lima kali dan satu kali melemah. Sedangkan pada November IHSG hanya dua kali ditutup menguat, dan empat kali ditutup melemah.
Pada penghujung tahun yaitu Desember, IHSG enam kali berturut-turut ditutup menguat. Dengan menganalisis menggunakan metode Fibonacci ia menuturkan, area support IHSG berada di kisaran 6.524 yang kemarin sudah disentuh.
“Overall pergerakan IHSG itu masih terbaca uptrend. Karena wajar dia sudah naik tinggi dan sekarang ada pullback ini adalah koreksi sehat. Kenapa, karena kita sama-sama lihat Desember itu IHSG selalu naik, sudah 6 tahun berturut-turut IHSG selalu naik,” ujar Linda dalam acara Investment Talk yang diselenggarakan D’Origin bersama IGICO Advisory dikutip dari keterangan tertulis, Minggu, 31 Oktober 2021.
Ia menambahkan, kalau IHSG naik pada Desember berarti mulai lakukan pembeliannya pada bulan ini sebenarnya pada saat sedang pullback.
Dia melanjutkan, rekam jejak IHSG sejak 2015 itu bisa menjadi gambaran besar memasuki 2022. Oleh karena itu, dia optimistis IHSG kembali akan mencatatkan rekor tertingginya sepanjang sejarah. Perhitungannya yaitu di awal paruh pertama 2022.
“Bila dia (IHSG) membuat all time high-nya lagi, maka area-area resistance berikutnya ada di 6.927, ini terdekatnya berarti 7.000-an lah. Lalu next ada di level 7.450, jadi ke depannya peta pergerakannya seperti ini,” ujar Linda yang juga merupakan professional trader itu.