Puan Maharani Dinilai Bisa Solidkan Mesin Politik PDIP Bila Diusung Jadi Capres di 2024

Menurut Iqbal, pertimbangan lain PDIP mencalonkan Puan adalah menyangkut kapasitas dan pengalaman di lembaga eksekutif dan legislatif.

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Okt 2021, 21:27 WIB
Ketua DPP PDIP nonaktif Puan Maharani. (Liputan6.com/Putu Merta Surya Putra)

Liputan6.com, Jakarta Nama Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani diyakini bakal diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dalam bursa calon presiden dan wakil presiden (Capres-Cawapres) pada pemilihan presiden (Pilpres 2024). 

Direktur Eksekutif Veritas Data Iqbal Themi menilai diusungnya Puan Maharani di Pilpres 2024 dapat menjadi solusi jalan tengah bagi soliditas mesin politik PDI Perjuangan seandainya dicalonkan sebagai Capres 2024.

"Puan  juga mendapatkan coattail effect atau efek ekor jas karena asosiasi Puan terhadap PDI Perjuangan sangatlah kuat," kata Iqbal dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (31/10/2021). 

Menurut dia, pertimbangan lain PDIP mencalonkan Puan adalah menyangkut kapasitas dan pengalaman di lembaga eksekutif dan legislatif. Puan Maharani pernah di eksekutif sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) dan saat ini memimpin legislatif sebagai Ketua DPR. 

Tak hanya kapasitas, elektabilitas juga patut menjadi perhitungan dalam menentukan pilihan untuk maju dalam kompetisi Pemilu. 

"Berikutnya soal Elektabilitas. Perolehan suara Puan terbanyak di Pileg 2019 Dapil Jateng bisa jadi poin. Ditambah waktu tersisa menuju Pilpres 2024 kurang lebih 3 tahun lagi. Lebih dari cukup untuk mengoptimalkan capaian elektabilitas," ungkap Alumni Magister Politik UI tersebut.

Sementara itu, Pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio mengatakan, Ketua DPP PDIP Puan Maharani tidak perlu mengkhawatirkan elektabilitasnya yang masih rendah dibandingkan kader lain di internal partai. Elektabilitas Puan diyakini akan meroket jika sudah ditetapkan PDIP sebagai capres atau cawapres 2024.

"Soal elektabilitas, Mbak Puan tidak usah khawatir. Elektabilitas otomatis akan melesat dengan sendirinya begitu resmi ditetapkan sebagai capres-cawapres 2024,” kata Hendri Satrio. 


Elektabilitas Rendah

Sebelumnya, dalam sejumlah survei, elektabilitas Puan memang masih tertinggal dibanding tokoh lain seperti Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Ridwan Kamil.

Survei Poltracking Indonesia yang dilakukan pada periode 3-10 Oktober 2021 dan diumumkan pada Senin (25/10/2021) menempatkan Puan Maharani berada di urutan kedelapan dengan elektabilitas 1,9 % dari 15 nama yang ditanyakan.

Sementara, survei Charta Politika pada 12 Agustus lalu, menempatkan nama Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani di urutan terbawah elektabilitas 10 tokoh calon presiden atau Capres 2024, yakni hanya 1,4 persen.

Selain itu, hasil survei Indikator Politik Indonesia mencatat elektabilitas Ketua DPR Puan Maharani sebagai capres-cawapres  di Pilpres 2024 menurun meski baliho "Kepak Sayap Kebhinnekaan" disebar di sejumlah daerah dan viral di media sosial. 

Berdasarkan hasil survei pada 30 Juli-4 Agustus itu, elektabilitas politisi PDI Perjuangan itu berada di angka 0,4 persen, turun dari elektabilitas pada April sebesar 1,1 persen.

Namun, di saat yang sama, popularitas Puan mengalami peningkatan tipis. Pada April, tingkat keterkenalan Puan sebesar 50 persen. Saat ini, popularitas Puan mencapai 60 persen.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya