Formosa Ingredient Factory Catatkan Saham di BEI dengan Kode BOBA

PT Formosa Ingredient Factory Tbk mencatatkan saham di BEI 1.155.750.000 saham.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 01 Nov 2021, 08:05 WIB
Papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Formosa Ingredient Factory Tbk mencatatkan saham perdana sebagai emiten ke-40 di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2021. Produsen boba ini mencatatkan saham di papan pengembangan dengan kode BOBA.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (1/11/2021), PT Formosa Ingredient Factory Tbk mencatatkan saham di BEI 1.155.750.000 saham.

Pencatatan saham itu terdiri dari saham pendiri 1.015.750.000 saham dan penawaran umum ke masyarakat atau initial public offering (IPO) 140.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 50 per saham.

Perseroan menawarkan harga saham perdana Rp 280 per saham. Nilai IPO itu Rp 39,20 miliar. Perseroan telah menunjuk PT Victoria Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek.

PT Formosa Ingredient Factory Tbk akan memakai dana IPO untuk modal kerja antara lain pembelian bahan baku, bahan penunjang, biaya operasional dan pemasaran untuk memperluas jaringan pemasaran dengan distribusi ke daerah lain.

Sehubungan dengan pemenuhan Peraturan OJK No. 25/OJK.04/2017 tentang Pembatasan Atas Saham Yang Diterbitkan Sebelum Penawaran Umum, pemegang saham atas nama Hengky Wijaya, PT Kurniamitra Duta Sentosa Tbk, Texture Maker Enterprise Co., Ltd, Dewi Irianty Wijaya, Yunita Sugiarto EW.

Selain itu, Preserved Food Specialty Co. Ltd., Paporn Mahattanobol dan Tseng, Jen-You telah menyatakan untuk tidak mengalihkan sebagian atau seluruh kepemilikan saham Perseroan yang dimilikinya hingga delapan bulan setelah pernyataan pendaftaran menjadi efektif.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Kinerja Perseroan

Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Hingga 31 Desember 2020, perseroan membukukan penjualan Rp 68,57 miliar dari periode sama tahun sebelumnya Rp 45,98 miliar. Perseroan mencatat laba Rp 18,79 miliar pada Desember 2020 dari periode 2019 sebesar Rp 17,52 miliar.

Formosa Ingredient Factory mencatat aset Rp 56,54 miliar pada 2020 dari 2019 sebesar Rp 28,85 miliar. Total liabilitas perseroan meningkat Rp 20,15 miliar pada 2020 dari 2019 sebesar Rp 11,21 miliar. Total ekuitas naik dari Rp 17,63 miliar pada 2019 menjadi Rp 36,38 miliar pada 2020.

Perseroan akan membagikan dividen tunai sekurang-kurangnya sekali dalam setahun. Perseroan berencana bagi dividen setelah IPO mulai 2022. Perseroan bermaksud membayar dividen tunai kepada pemegang saham perseroan sebanyak-banyaknya 50 persen atas laba bersih tahun berjalan perseroan.

Jumlah dividen yang dibagikan akan bergantung pada laba perseroan pada tahun berjalan dengan mempertimbangkan indikator finansial dan keputusan RUPS.

Dalam menjalankan usaha, perseroan juga bekerja sama dan berkolaborasi dengan Texture Maker Enterprise Co Ltd. Texture Maker Enterprise Co Ltd asal Taiwan tersebut pemimpin pasar dalam industri food and beverage.

Adapun setelah IPO tersebut, pemegang saham perseroan antara lain Hengky Wijaya menjadi 24,92 persen, PT Kurniamitra Duta Sentosa Tbk sebesar 23,71 persen, Texture Maker Enterprise Co Ltd sebesar 22,15 persen, Dewi Irianty Wijaya sebesar 5,54 persen, Yunita Sugiarto EW sebesar 2,77.

Selain itu, Preserve Food Specialty Co Ltd sebesar 4,39, Paporn Mahattanobol sebesar 4,39 persen, Tseng, Jen-You sebesar 0,02 persen dan masyarakat 12,11 persen.

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya