Saham BOBA Naik 25 Persen saat Perdagangan Perdana di BEI

PT Formosa Ingredient Factory Tbk (BOBA) mencatatkan saham perdana di BEI pada Senin, 1 November 2021.

oleh Agustina Melani diperbarui 01 Nov 2021, 10:09 WIB
Pejalan kaki duduk di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Saham pendatang baru PT Formosa Ingredient Factory Tbk (BOBA), produsen boba mencatat kenaikan pada perdagangan perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (1/11/2021).

Mengutip data RTI, saham BOBA dibuka naik Rp 70 atau 25 persen ke posisi Rp 350 per saham. Saham BOBA ini meningkat dari harga perdana Rp 280 per saham. Saham BOBA berada di level tertinggi Rp 350 dan terendah Rp 330 per saham. Total frekuensi perdagangan 6.724 kali dengan volume perdagangan 633.791. Nilai transaksi harian Rp 22,2 miliar.

Penguatan saham BOBA terjadi di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang bergerak terbatas. IHSG naik 0,13 persen ke posisi 6.599. Pada perdagangan Senin pagi, 1 November 2021, IHSG berada di level tertinggi 6.627,85 dan terendah 6.585,74.

 Sebanyak 249 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 202 saham melemah dan 192 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 439.120 kali dengan volume perdagangan 7,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 3,4 triliun. Investor asing beli saham Rp 97,64 miliar di pasar regular.

PT Formosa Ingredient Factory Tbk menawarkan saham perdana ke publik 140 juta saham dengan nilai nominal Rp 50. Jumlah saham yang ditawarkan itu 12,11 persen dari seluruh total modal disetor penuh setelah IPO. Harga penawaran Rp 280 per saham. Dengan demikian, total dana yang diraih dari IPO Rp 39,20 miliar.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Dana IPO

PT Formosa Ingredient Factory Tbk mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, (1/11/2021) (Dok: BEI)

Dana yang akan diperoleh dari hasil penawaran umum ini setelah dikurangi biaya emisi digunakan sebagai modal kerja Perseroan untuk pembelian bahan baku, bahan penunjang, biaya operasional dan biaya pemasaran/marketing untuk memperluas jaringan pemasaran.

Hal ini dengan pendistribusian ke daerah-daerah lain serta promosi-promosi yang dilakukan ke daerah lain untuk mendukung pertumbuhan Perseroan ke depannya

Saham BOBA ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai Efek Syariah, dengan keputusan tersebut maka saham BOBA masuk dalam Daftar Efek Syariah (DES).


Alami Kelebihan Permintaan

Suasana pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pihak yang bertindak selaku Penjamin Pelaksana Emisi dalam IPO Perseroan ini adalah PT Victoria Sekuritas Indonesia.

Direktur Utama Perseroan, Yunita Sugiarto menuturkan,keyakinannya terhadap prospek usaha Perseroan ke depan, mengingat bisnis Perseroan di industri makanan dan minuman tanah air memiliki potensi untuk bertumbuh.

“Hal ini dengan dukungan permintaan konsumsi masyarakat kelas menengah akan menjadi katalis positif bagi penjualan produk makanan-minuman yang diproduksi oleh Perseroan di masa mendatang,” ujar dia dikutip dari keterangan tertulis.

Berdasarkan data Bookbuilding yang dilakukan oleh Perseroan pada tanggal 5-11 Oktober 2021 pada laman e-IPO yakni https://www.e-ipo.co.id/id, diketahui adanya oversubscribed atau kelebihan permintaan pesanan saham sebanyak 2,63 kali dari total penawaran atau 5,25 kali dari porsi pooling.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya