Liputan6.com, Jakarta - Hiu putih besar tidak dapat melihat perbedaan antara mangsa mereka dan manusia yang sedang berenang atau mendayung di atas papan selancar. Oleh karena itu, menurut sebuah studi baru menunjukkan beberapa serangan hiu putih merupakan kasus kesalahan identitas.
Dilansir Live Science, Senin (1/11/2021), Para peneliti merekam video seekor anjing laut dan manusia di dalam air, meskipun dapat menimbulkan risiko terbesar bagi peselancar manusia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk dan gerakan manusia terlihat sama seperti anjing laut dari sudut pandang hiu.
Baca Juga
Advertisement
Studi yang diterbitkan pada 26 Oktober di Journal of Royal Society Interface, adalah yang pertama menguji teori bahwa hiu menyerang manusia karena mereka mengira manusia sebagai mangsa.
"Hiu putih sering digambarkan sebagai 'pembunuh yang tidak berakal' dan menyukai daging manusia, namun, hal ini tampaknya tidak terjadi, kami hanya terlihat seperti makanan mereka," kata penulis utama studi, Laura Ryan, seorang ahli saraf dan peneliti pasca doktoral di Macquarie University di Australia.
Menurut File Serangan Hiu Internasional Universitas Florida, hiu putih besar (Carcharodon carcharias) memiliki lebih banyak kasus kematian manusia daripada spesies hiu lainnya. Diketahui hiu putih besar telah membunuh enam orang pada tahun 2020, meskipun risiko relatif manusia digigit hiu masih sangat rendah.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tidak Dapat Membedakan Antara Mangsa dengan Manusia
Hiu putih besar berburu anjing laut dengan panjang sekitar 2,5 meter. Hewan ini mengembangkan gambar pencarian mangsanya dan menggabungkannya dengan informasi sensorik lainnya, seperti penciuman, untuk mengetahui apa yang harus dimakan. Namun, hiu putih tidak memiliki penglihatan warna dan tidak dapat melihat detail halus seperti mata manusia.
Para peneliti memproses video yang mereka rekam untuk mencerminkan bagaimana retina hiu mendeteksi gerakan dan bentuk anjing laut, dan membandingkan gerakan itu dengan manusia yang berenang atau mendayung di atas papan selancar. Mereka menyimpulkan bahwa tidak ada skenario yang berbeda secara visual untuk hiu putih besar remaja yang berenang di bawah.
"Secara khusus, saya pikir perenang mungkin tidak sama seperti peselancar dan anjing laut, karena mereka biasanya tidak mengalami banyak gigitan hiu. Namun, perenang juga sulit dibedakan dari anjing laut." kata Laura Ryan.
Penelitian ini hanya berlaku untuk hiu putih besar, dan hiu lain yang terkadang juga menggigit manusia, seperti hiu banteng dan hiu macan. Tetapi, menurut Laura Ryan, hiu putih besar dewasa menjadi pemburu yang berpengalaman, sehingga mereka membuat lebih sedikit kesalahan daripada hiu putih remaja.
Menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN), hiu putih besar rentan terhadap kepunahan, namun sayangnya manusia dengan sengaja membunuh mereka sebagai bagian dari program perlindungan pantai di Australia dan Afrika Selatan, meskipun terkadang hiu ditangkap dan dilepaskan hidup-hidup. Laura Ryan berharap pemahaman yang lebih baik tentang mengapa hiu menggigit manusia, akan mengarah pada solusi yang lebih baik untuk mencegah serangan hiu tanpa membahayakan kehidupan laut.
Penulis: Vania Dinda Marella
Advertisement