Staf Sri Mulyani: Presidensi G20 akan Gerakan Ekonomi dan Pariwisata Indonesia

Agenda pertemuan G20 yang akan digelar di Tanah Air dalam level working group, level menteri, hingga kepala negara.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 02 Nov 2021, 10:00 WIB
Presiden Jokowi melanjutkan lawatan kerja luar negerinya ke Glasgow, Skotlandia, usai menghadiri rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Roma Italia. (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden).

Liputan6.com, Jakarta - Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Jasa Keuangan dan Pasar Modal Suminto menilai, penyerahan presidensi G20 dari Italia ke Indonesia pada 2022 akan memberikan banyak manfaat ekonomi di Tanah Air.

"Tentu Indonesia sebagai presidensi akan mendapatkan banyak sekali manfaat, baik manfaat jangka pendek maupun jangka menengah-panjang," kata Suminto kepada Liputan6.com, Selasa (2/11/2021).

Untuk jangka pendek, ia mengatakan, agenda pertemuan G20 yang akan digelar di Tanah Air, baik dalam bentuk pertemuan di level working group, level menteri, hingga kepala negara bakal berdampak langsung terhadap kegiatan ekonomi di lingkup nasional.

"Tentu dari dampak langsung secara jangka pendek, karena kita Akan melakukan berbagai pertemuan, berbagai event, itu akan menggerakan perekonomian, pariwisata," ungkapnya.

"Itu tentu akan melibatkan venue-venue, berdampak pada menggerakan perekonomian. Kemudian juga tentu menyerap tenaga kerja, punya efek menggerakan kegiatan ekonomi," sebut dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Jangka Menengah

Secara jangka menengah-panjang atau lebih strategis, Suminto melanjutkan, Indonesia akan memiliki peranan kepemimpinan global yang semakin diakui. Dengan demikian, Pemerintah RI disebutnya bakal lebih punya porsi untuk mengarahkan agenda pembahasan global.

"Itu punya nilai strategis, yang tentu Indonesia dalam G20 tidak sekadar mewakili Indonesia, tapi juga mewakili Asia, mewakili Asean, mewakili negara berkembang," ujar dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya