Liputan6.com, Meksiko - Pendiri majalah Meksiko Alfredo Cardoso meninggal pada Minggu 31 Oktober 2021, setelah ditembak lima kali, kata gubernur negara bagian Guerrero. Ia adalah jurnalis kedua yang terbunuh di negara itu dalam seminggu.
Dilansir dari laman France24, Jumat (5/11/2021), Cardoso diculik minggu lalu oleh pria berkerudung yang masuk ke rumahnya, kata pengawas hak asasi Reporters without Borders (RSF).
Baca Juga
Advertisement
Media lokal kemudian melaporkan ia ditemukan hari berikutnya, dalam kondisi tertembak tergeletak di sebuah kendaraan. Ia segera dirawat di rumah sakit.
"Saya ingin menyampaikan belasungkawa kepada keluarga jurnalis Alfredo Cardoso Echeverria, pendiri media digital Las Dos Costas, atas kehilangan mereka yang menyedihkan," tulis pemimpin negara bagian Guerrero Evelyn Salgado di media sosial.
Salgado mengutuk pembunuhan Cardoso dan mengatakan telah memberi instruksi pada sekretariat pemerintah negara bagian untuk menjaga keluarganya, melalui inisiatif lokal yang dibentuk untuk melindungi para pembela hak asasi manusia dan jurnalis.
"Saya telah meminta Kejaksaan Agung untuk menindaklanjuti penyelidikan atas kejadian ini," katanya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Lebih dari 100 Jurnalis Terbunuh, Hanya Sedikit yang Ditindak
Kematian Cardoso terjadi hanya beberapa hari setelah pembunuhan jurnalis veteran Fredy Lopez Arevalo di negara bagian selatan Chiapas.
RSF menempatkan Meksiko berdampingan dengan Suriah dan Afghanistan yang dilanda perang sebagai negara paling berbahaya di dunia bagi media berita.
Setidaknya sembilan jurnalis telah dibunuh di Meksiko sejak awal 2021. Angka tersebut naik dari delapan wartawan tahun lalu, meskipun tidak jelas apakah semua pembunuhan itu terkait dengan pekerjaan mereka.
Lebih dari 100 jurnalis telah dibunuh sejak tahun 2000 di negara itu dan hanya sebagian kecil dari kejahatan yang pelakunya dihukum.
Reporter: Ielyfia Prasetio
Advertisement