Cek Fakta: Tidak Benar Informasi Satu Sekolah di Afrika Selatan Meninggal Pasca Divaksin

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri informasi satu sekolah di Afrika Selatan meninggal pasca divaksin

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 02 Nov 2021, 17:32 WIB
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri informasi satu sekolah di Afrika Selatan meninggal pasca divaksin

Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati informasi satu sekolah di Afrika Selatan meninggal pasca divaksin, informasi tersebut beredar lewat aplikasi percakapan WhatsApp.

Berikut isi informasi satu sekolah di Afrika Selatan meninggal pasca divaksin:

"🅰️🅰️🅰️🅰️🅰️🅰️🅰️🅰️🅰️🅰️🅰️🅰️🅰️🅰️🅰️🅰️Satu sekolah.. Di Afsel... Meninggal pasca di Vaksin...

Postingan kawan kawan di Berbagai media mnstream di hapus sama BIG TECH... nya SORROS... Cuma bisa di share lewat Telegram...

skarang kita bagi... brantai lewat WA.🅰️🅰️🅰️🅰️🅰️🅰️🅰️🅰️🅰️🅰️🅰️🅰️🅰️🅰️🅰️🅰️"

Benarkah informasi satu sekolah di Afrika Selatan meninggal pasca divaksin? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri informasi satu sekolah di Afrika Selatan meninggal pasca vaksin Covid-19, dengan menggunakan Google Search.

Penelusuran mengarah pada artikel berjudul “Children in video died instampede, not after receiving COVID-19 vaccine” yang dimuat situs APnews.com pada 29 Oktober 2021.

Artikel situs APnews.com tersebut menyebutkan, informasi satu sekolah di Afrika Selatan meninggal pasca divaksin tidak benar.

Departemen Kesehatan Afrika Selatan mengonfirmasi bahwa tidak ada laporan apapun terkait kasus meninggalnya beberapa anak di sekolah tersebut karena telah menerima vaksin Covid-19.

"Faktanya, ini hanya informasi yang salah yang dirancang untuk menyesatkan orang-orang kami, orang tua dan wali pada khususnya," kata Juru bicara Departemen Kesehatan Foster Mohale.

Bahkan, Afrika Selatan tidak memvaksinasi anak-anak di sekolah. Anak yang berusia 12 tahun ke atas dapat memilih untuk pergi ke pusat vaksinasi, tetapi program vaksinasi ini sepenuhnya bersifat sukarela.

Klaim yang menyesatkan itu pun ramai tersebar dan dibicarakan, tepat setelah Food & Drug Administration, badan federal Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan di Amerika Serikat (AS), mendukung dosis rendah vaksin Pfizer untuk anak-anak di AS.

 

Sumber:https://apnews.com/article/fact-checking-819989433791

 

 

 


Kesimpulan

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, informasi informasi satu sekolah di Afrika Selatan meninggal pasca vaksin Covid-19, tidak benar.

Faktanya, Departemen Kesehatan di Afrika Selatan telah mengonfirmasi, tidak ada laporan mengenai kasus meninggalnya anak di sekolah setelah menerima vaksin Covid-19.


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya