Liputan6.com, Jakarta - Elon Musk secara terang-terangan menawarkan penjualan sebagian saham Tesla ( TSLA ) miliknya sebesar USD 6 miliar atau sekitar Rp 85,58 triliun (asumsi kurs 14.263 per dolar AS) apabila PBB bisa membuktikan angka tersebut mampu mengatasi kelaparan dunia.
Komentar ini muncul setelah direktur World Food Programme (WFP) PBB, David Beasley menantang orang terkaya, khususnya Jeff Bezos dan Elon Musk untuk memecahkan masalah kelaparan dalam wawancara dengan CNN pekan lalu.
"USD 6 miliar untuk membantu 42 juta orang yang benar-benar akan mati jika kita tidak menjangkau mereka. Ini tidak rumit," kata Beasley di program Connect the World CNN bersama Becky Anderson.
Jumlah itu akan setara dengan 2 persen dari kekayaan bersih Elon Musk. "Saya akan menjual saham Tesla sekarang dan melakukannya. Tapi harus open source accounting, sehingga publik melihat dengan tepat bagaimana uang itu dibelanjakan,” kata dia.
Baca Juga
Advertisement
Menanggapi hal tersebut, Beasley membalas postingan Musk di Twitter dan mengatakan bila WFP memiliki sistem transparansi dan akuntansi.
"Tim Anda dapat meninjau dan bekerja dengan kami untuk benar-benar yakin akan hal itu. USD 6 miliar tidak akan menyelesaikan kelaparan dunia, tetapi akan mencegah ketidakstabilan geopolitik, migrasi massal dan menyelamatkan 42 juta orang di ambang kelaparan. Krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya dan badai yang sempurna karena Covid/konflik/krisis iklim," ujarnya.
Berbicara kepada miliarder secara langsung dalam wawancara CNN, dia berkata: "Bagaimana jika putri Anda mati kelaparan? Bagaimana jika keluarga Anda mati kelaparan? Bangun, cium aroma kopi dan bantu,"
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Orang Terkaya di Dunia
Pada Senin, 1 November 2021, Musk memiliki kekayaan bersih USD 311 miliar atau sekitar Rp 4.434 triliun, menurut Indeks Miliarder Bloomberg. Hal ini membuat dirinya menjadi orang terkaya di dunia.
Pekan lalu, Tesla menjadi perusahaan keenam dalam sejarah AS yang bernilai USD 1 triliun dan tercepat kedua untuk mencapai tonggak sejarah setelah Facebook (FB).
Advertisement