Geram Dituding Kejam Merusak Angkot di Bogor, Ini Tanggapan Bima Arya

Bima juga menjelaskan terkait nasib para pengemudi angkot yang kena program konversi itu.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 03 Nov 2021, 02:31 WIB
Proses penghancuran atau scraping dengan menggunakan alat berat yang diposting di Instagram @bimaaryasugiarto rupanya menuai pro-kontra. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Bogor - Pemerintah Kota Bogor tengah menata transportasi umum di Kota Bogor. Salah satunya program konversi yaitu 3 angkot menjadi 1 bus.

Program ini tidak saja diklaim dapat mengurangi angkot tetapi juga menawarkan moda transportasi massal yang nyaman.

Tahap pertama, 147 unit angkot izin trayeknya dicabut untuk kemudian digantikan menjadi 49 unit bus berukuran sedang. Selanjutnya, sebagian angkot itu dihancurkan menggunakan alat berat dan dipotong-potong menjadi beberapa bagian. Sisanya diganti menjadi pelat hitam, namun dengan syarat tidak dijadikan angkutan umum.

Proses penghancuran atau scraping dengan menggunakan alat berat yang diposting di Instagram @bimaaryasugiarto rupanya menuai pro-kontra.

"Banyak yang bertanya kepada saya, Pak Wali kenapa angkotnya dihancurkan? Mendingan disumbangkan saja ke pesantren, masjid, ke DKM dan lain-lain," kataWali Kota Bogor Bima Arya saat memberikan sambutan pada soft launching layanan BISKITA di Balai Kota Bogor, Selasa (2/11/2021).

Bima menceritakan postingan video pada saat dirinya meninjau penghancuran angkot warna hijau itu dibanjiri hujatan. Bahkan beberapa netizen menyebut dirinya sangat kejam.

"Orang Indonesia itu, netizen itu kalau lihat postingan, hanya lihat video itu pun ga tuntas, setelah itu komen, caption-nya ga dibaca. Melihat angkot dirusak, mereka bilang keterlaluan, kejam," ujar Bima.

Bima sekali lagi menjelaskan bahwa angkot yang dihancurkan itu sudah tidak layak jalan. Sedangkan yang masih laik jalan akan diganti menjadi pelat hitam.

"Jadi saya kasih penjelasan sekali lagi ya kepada netizen yang menonton langsung," ucap Bima dengan nada tinggi.

Bima juga menjelaskan terkait nasib para pengemudi angkot yang kena program konversi itu.

"Ini juga yang dari awal sudah direncanakan. Semua pengemudi angkot yang dikonversi akan direkrut menjadi pengemudi di BISKITA Trans Pakuan. Tetapi memang akan ada proses pelatihan dan seleksinya. Ada syarat SIM-nya B1, ada syarat usia dan ada syarat pendidikan," kata Bima.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Kejar Paket

Bagi yang belum memenuhi syarat pendidikan, Pemkot Bogor akan mengarahkan mantan sopir angkot untuk mengikuti program kejar paket.

"Bagi yang lulusan SD misalnya, diberikan kemudahan untuk program kejar paket. Bagi yang belum memiliki SIM B1, dibantu. Yang penting punya kemampuan untuk mengemudikan bus," terang Bima.

Pemkot Bogor telah meluncurkan layanan BISKITA Trans Pakuan dengan skema buy the service (BTS). Untuk tahap pertama proses konversi ini, dioperasikan sebanyak 10 bus.

Uji coba selama tiga bulan ini melayani koridor 5, yaitu trayek Stasiun Bogor - Ciparigi.

Berikut titik pemberhentian BISKITA Trans Pakuan: Stasiun Bogor - Bappeda - RS - Salak - Sudirman - Air Mancur 2 - GOR - Gedung DPRD - SMPN 5 - Tugu Anti-Narkoba 1 - Tugu Anti-Narkoba 2 - Pemda 2 - SDN Kedung Halang 1 - Kedung Halang 2 - Villa Bogor Indah 2 - SMPN 19 Bogor 2 - Ciparigi.

Kemudian dari arah sebaliknya, Ciparigi - SMP 19 Bogor 1 - Villa Bogor Indah 1 - Kedung Halang 1 - Pemda 2 - Jambu Dua - SMP 8 - BPJS - Dinkes - Air Mancur 1 - Dinsos - Graha Pool Merdeka - PGB - Stasiun Bogor.

Jam Operasional bus ini mulai dari 05.00 - 21.00 WIB. untuk tarif, sementara tidak berbayar hingga akhir Desember 2021, penumpang cukup melakukan tap e-money tanpa dikurangi saldo. Tersedia juga fasilitas rak sepeda untuk goweser yang ingin naik bus ini. (Achmad Sudarno)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya