Liputan6.com, Samarinda - Kolaborasi menghadirkan sistem pendidikan farmasi berbasis digital dilakukan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Samarinda (Stiksam) dengan menggandeng Obat Apps, platform belajar mengenai farmasi berbasis digital.
Direktur Stiksam Supomo menyatakan, pihaknya memilih kolaborasi dengan Obat Apps dalam pembelajaran daring karena selaras dengan visi kampus, yakni inovatif dan berkemajuan.
Advertisement
Supomo menerangkan, Obat Apps telah melakukan terobosan untuk memfasilitasi kekurangan dalam pembelajaran farmasi di Indonesia.
"Selalin itu juga berperan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dan dosen farmasi dengan bantuan big data," ujarnya dalam keterangan tertulis Jumat 26 November 2021.
Dengan kerjasama ini diharapkan mampu meningkatkan softskill mahasiswa, terbukanya peluang kolaborasi dengan kampus lain yang telah tergabung dengan Obat Apps, serta menjadi jembatan antara dosen dengan mahasiswa dengan cara melibatkan mahasiswa dalam program hibah penelitian.
Clara Ingkarista, mahasiswi Stiksammenuturkan, akses, metode maupun materi farmasi masih menjadi kendala pada tiap jenjang pendidikan.
"Praktikum terasa sulit dijangkau dan dipahami karena video pembelajaran jarak jauh hanya bisa diakses sekali saja. Padahal kami yang berada di semester akhir perlu mengulang video bahan ajar untuk bisa memahami materi yang disampaikan,” ujar mahasiswi semester 5 jenjang D3 Stiksam tersebut.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Mudah Diakses
Namun, dengan adanya aplikasi Obat Apps, banyak video pembelajaran bahkan latihan soal untuk ujian kompetensi bisa direview dan diakses dari mana saja.
CMO PT. Obat Inovasi Indonesia Saiful Robbani menyatakan, ketika sistem pembelajaran terintegrasi, potensi penelitian ataupun produk yang telah jadi lebih mudah untuk masuk ke ekosistem farmasi.
"Pun dengan adanya kerjasama kampus ini ada banyak keuntungan yang bisa diperoleh mahasiswa," katanya.
Advertisement