Liputan6.com, Jakarta - Mantan Komisaris PT Garuda Indonesia (Persero) Peter Gontha menyatakan, dirinya telah menyerahkan data terkait kejanggalan sewa pesawat Garuda ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 2020 lalu.
Hal itu sekaligus merespons pernyataan Plt Jubir KPK, Ali Fikri yang meminta dirinya menyerahkan data terkait biaya sewa pesawat Garuda Indonesia yang dianggap tidak sesuai harga pasar. Menurut Ali, data itu dibutuhkan untuk mendalami kemungkinan adanya tindak pidana.
Baca Juga
Advertisement
Melalui pesan singkat, Peter Gontha menegaskan bahwa data yang diminta KPK sudah diserahkan tahun lalu. Saat itu, kedatangannya bersama Direksi Garuda Indonesia dan Menteri BUMN Erick Thohir langsung diterima oleh Ketua KPK Firli Bahuri.
"Minta mereka lihat agenda Pak Firli aja, kapan menerima saya dan direksi Garuda dan bersama Erick Tohir, kalau mereka tidak ada datanya, gawat KPK catatannya," kata Peter kepada Liputan6.com, Rabu (3/11/2021).
Peter pun memberi bukti pertemuannya melalui unggahan berita tertanggal 19 Agustus 2020. Dalam foto itu terlihat Peter tidak sendiri. Ada Triawan Munaf selaku Komisaris Utama Garuda Indonesia, Wakil Komut Garuda Chairul Tanjung, dan Komisaris Independen Garuda Yenny Wahid. Mereka berfoto bersama Ketua KPK Firli Bahuri.
Peter menuturkan, kedatangannya bersama sejumlah petinggi Garuda ke Gedung KPK untuk mempresentasikan kejanggalan di tubuh perusahaan maskapai penerbangan pelat merah tersebut. Peter mengaku, data yang disinggung Ali Fikri sudah disertakan dalam pertemuan itu.
"Bahwa mengatakan seluruh data yang diminta KPK sudah diserahkan, tapi cari tahu sendirilah. Sekalian kasih presentasi mengenai kejanggalan di Garuda," ungkap Peter.
Bukan Kebohongan
Peter menegaskan, hal yang diungkapnya terkait kondisi di Garuda Indonesia bukanlah kebohongan.
"Saya mah tidak pernah kasih berita bohong," kata Peter menandaskan.
Sebagai informasi, hal yang disinggung Peter Gontha adalah data penyewaan pesawat Garuda Indonesia yang dianggap terlalu mahal dan tidak sesuai pasar.
Dia menyontohkan, biaya sewa pesawat jenis Boeing 777 harga pasarnya USD 750 ribu per bulan, namun Garuda Indonesia menyewanya dengan angka mencapai USD 1,4 juta.
Advertisement