Liputan6.com, Washigton, DC - CDC mengungkap adanya vaksin COVID-19 di Amerika Serikat yang mubazir. Rata-rata nyaris lima persen alokasi vaksin di tiap negara bagian tak terpakai.
Di California, Amerika Serikat, para profesional kesehatan telah membuang hampir 645.000 dosis vaksin COVID-19.
Baca Juga
Advertisement
Kabar pembuangan vaksin itu menjadi sorotan pembaca Liputan6.com, Rabu (3/11/2021).
Selain terkait vaksin, ada protes dari aktivis Greta Thunberg tentang COP26, serta insiden penusukan di Paris juga menjadi sorotan, beberapa hari setelah munculnya teror Joker di kereta commuter Tokyo.
Berikut daftar selengkapnya:
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
1. Vaksin COVID-19 di AS Mubazir
Tiap Negara Bagian Amerika Serikat dilaporkan telah menyia-nyiakan rata-rata 4,8 persen dari dosis vaksin COVID-19 yang tersedia, kata Departemen Kesehatan Masyarakat California kepada The San Francisco Chronicle pekan lalu.
Alasan utama untuk membuang vaksin COVID-19 adalah karena obat tersebut telah kedaluwarsa, demikian dikutip dari laman Xinhua, Selasa (2/11).
Advertisement
2. Serangan Pisau di Paris
Pelaku serangan pisau di stasiun kereta Saint-Lazare Paris telah dilumpuhkan. Dia kemudian dilarikan ke rumah sakit, kemudian dilaporkan dalam kondisi yang mengancam jiwa, klaim laporan media lokal.
Menurut media setempat, yang dikutip dari The Sun, Selasa (2/11), serangan itu dipicu setelah pria itu dihentikan oleh staf karena tidak mengenakan masker.
3. Greta Thunberg Marah di COP26
Aktivis iklim Greta Thunberg menuduh para pemimpin dunia "berpura-pura" menganggap serius masalah lingkungan yang saat ini terjadi. Kecamannya itu disampaikan ketika ia berbicara kepada pengunjuk rasa di luar Konferensi Iklim PBB COP26 di Glasgow.
Kepada sejumlah demonstran di luar gedung KTT iklim tersebut, Thunberg mengatakan perubahan tidak akan datang dari ruang KTT.
Advertisement