IHSG Menghijau, Investor Asing Beli Saham BBRI hingga KLBF

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada perdagangan Rabu pagi, 3 November 2021.

oleh Agustina Melani diperbarui 03 Nov 2021, 09:28 WIB
Papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada awal sesi perdagangan Rabu (3/11/2021). IHSG menguat di tengah aksi jual investor asing dan bursa saham global bervariasi.

Pada pra pembukaan perdagangan, IHSG naik tipis 0,07 persen ke posisi 6.497,86. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG menguat 0,19 persen ke posisi 6.505. Indeks LQ45 naik 0,06 persen ke posisi 933,44. Sebagian besar indeks saham acuan menguat.

Pada perdagangan Rabu pagi, IHSG berada di level tertinggi 6.516,22 dan terendah 6.495,23. Sebanyak 234 saham menguat sehingga angkat IHSG. 144 saham melemah dan 194 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 103.911 kali dengan volume perdagangan 1,6 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 875,5 miliar.

Sebagian besar sektor saham menghijau. Indeks sektor saham IDXtechno menguat 0,59 persen, dan pimpin penguatan. Indeks sektor saham IDXtechno menanjak 0,46 persen dan IDXhealth menguat 0,46 persen.

Sementara itu, indeks sektor IDXindustry merosot 0,32 persen, IDXnonsiklikal susut 0,23 persen dan IDXinfrastruktur melemah 0,32 persen.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Top Gainers dan Losers

Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas Indonesia, Jakarta, Senin (27/7/2020). Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,66% atau 33,67 poin ke level 5.116,66 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang membukukan top gainers antara lain:

-Saham ATAP naik 18,10 persen

-Saham PRDA naik 16,74 persen

-Saham VRNA naik 12 persen

-Saham WAPO naik 10,34 persen

-Saham PANI naik 9,57 persen

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham ROCK turun 6,78 persen

-Saham GGRP turun 6,77 persen

-Saham YPAS turun 6,59 persen

-Saham IBST turun 6,47 persen

-Saham DIGI turun 6,25 persen


Aksi Investor Asing

Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG menguat 0,34 persen atau 21 poin ke level 6.296 pada penutupan perdagangan Senin (13/1) sore ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham BBRI senilai Rp 16,6 miliar

-Saham BUKA senilai Rp 6,2 miliar

-Saham PRDA senilai Rp 5,1 miliar

-Saham INDY senilai Rp 2,3 miliar

-Saham KLBF senilai Rp 2,3 miliar

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham UNTR senilai Rp 8,9 miliar

-Saham ASII senilai Rp 8,6 miliar

-Saham TLKM senilai Rp 4,7 miliar

-Saham BBNI senilai Rp 4,2 miliar

-Saham SMRA senilai Rp 3,4 miliar


Bursa Saham Asia

Seorang pria berdiri didepan indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Ketegangan politik yang terjadi karena Korut meluncurkan rudalnya mempengaruhi pasar saham Asia. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Bursa saham Asia bervariasi. Indeks Hang Seng turun 0,79 persen, indeks Korea Selatan Kospi melemah 1,12 persen, indeks Shanghai susut 0,33 persen dan indeks Singapura tergelincir 0,16 persen. Indeks Taiwan menguat 0,40 persen.

Mengutip laporan PT Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG ditutup turun ke posisi 6.493 pada perdagangan Selasa, 2 November 2021 seiring saham kapitalisasi besar yang merosot.

Saham sektor energi terusn turun karena harga batu bara merosot lebih dari 6 persen. Saham BYAN, UNTR dan ADRO masing-masing turun 5,85 persen, 2,54 persen dan 2,37 persen/

Sementara itu, harga besi juga turun 3,1 persen seiring China membatasi permintaan baja.

Dari data ekonomi, BPS umumkan inflasi Oktober 2021 0,12 persen mom dan 1,66 persen. Ini sejalan dengan harapan konsensus 0,10 persen mom dan 1,64 persen yoy. Sektor transportasi dan makanan menjadi sumber utama inflasi yang naik 0,04 persen dan 0,03 persen mom.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya