Perum Bulog Serap 1,13 Juta Ton Beras dari Petani per Oktober 2021

Perum Bulog mencatat telah menyerap sebanyak 1,31 juta ton beras dari petani dalam negeri hingga 31 Oktober 2021.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Nov 2021, 12:20 WIB
Pekerja menata susunan karung beras di Gudang Bulog Divisi Regional DKI Jakarta, Kelapa Gading, Kamis (18/3/2021). Seperti diketahui, saat ini Perum Bulog masih memiliki stok beras impor dari pengadaan tahun 2018 lalu. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Perum Bulog mencatat telah menyerap sebanyak 1,31 juta ton beras dari petani dalam negeri hingga 31 Oktober 2021. Adapun seluruh beras-beras tersebut saat ini sudah tersebar di Gudang Bulog seluruh Indonesia.

"Hingga 31 Oktober 2021 Perum Bulog telah menyerap 1,131 juta ton beras," tulis akun instagram @perum.bulog, dikutip Rabu (4/11).

Perum Bulog mematikan tetap melakukan tugasnya dalam menyerap gabah atau beras dari petani dalam negeri sebagai cadangan beras pemerintah (CBP). Bulog juga menjamin bahwa pasokan beras di seluruh Indonesia dalam kondisi aman.

"Sehingga dapat dipastikan stok beras tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan kegiatan ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga KPSH atau operasi pasar,kebutuhan tanggap darurat bencana serta kebutuhan penugasan lainnya," tulisnya.

Sementara itu, Bulog juga mencatat realisasi penyaluran untuk cadangan beras pemerintah hingga sejauh ini sudah mencapai 314.002 ton.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Penyerapan Beras Dalam Negeri

Pekerja melintas di depan tumpukan beras milik Perum Bulog di kawasan Pulo Mas, Jakarta, Kamis (26/11/2020). Kementan kembali memastikan bahwa meski tengah dilanda pandemi Covid-19 pasokan beras hingga akhir tahun masih ada stok beras sebanyak 7,1 juta ton. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan Perum Bulog, Awaludin Iqbal mengatakan, penyerapan beras dalam negeri ini sangat membantu petani Indonesia yang kesulitan menjual beras mereka selama pandemi Covid-19. Tak hanya itu, penyerapan ini juga diyakini berdampak pada stabilisasi harga di tingkat petani.

"Selain untuk memupuk stok sebagai cadangan beras pemerintah, kegiatan penyerapan gabah/beras petani dalam negeri ini juga menggerakkan perekonomian di tingkat petani sehingga dapat memulihkan roda perekonomian sesuai dengan arahan Bapak Presiden Jokowi selama pandemi Covid-19 ini," bebernya.

Awaludin Iqbal juga menegaskan bahwa keberhasilan ini tidak terlepas dari kerja keras karyawan Bulog yang bekerja siang dan malam dengan pola 'shifting' atau piket yang terkelola dengan baik di tengah situasi pandemi Covid-19. Sehingga kegiatan operasional di Perum Bulog termasuk kegiatan penyerapan gabah/beras dalam negeri tetap terlaksana dengan baik.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya