Liputan6.com, Jakarta Bumi diprediksi akan memanas di setiap tahunnya. Menurut United Nations (UN), kita sebagai masyarakat dunia harus berjuang mempertahankan suhu global di bawa 1,5 derajat celsius dari jumlah yang sekarang. Agar dapat menghindari bencana dari perubahan iklim atau pemanasan global.
Melansir dari Mind Body Green, Badan Energi Internasional (IEA)memublikasikan peta persebaran dari cara bagaimana masyarakat dapat menekan dan menurunkan emisi karbon dunia selama 30 tahun ke depan.
Advertisement
Rekomendasi dan solusi klasik yang biasa dilakukan adalah dengan membuat kebijakan peningkatan energi hijau, mengurangi dan menjauhi bahan bakar fosil, penggunaan teknologi untuk menangkap karbon. Hanya saja skalanya masih terlalu luas dan bersifat pasif.
“Mencapai nol bersih pada 2050-2060 tidak dapat dicapai tanpa dukungan dan partisipasi berkelanjutan dari warna,” demikian yang tertulis dalam laporan yang berjudul Net Zero by 2050: A Roadmap for the Global Energy Sector.
Para ahli menyadari bahwa membangun masa depan yang lebih sehat dan ramah lingkungan akan membutuhkan kinerja yang lebih besar dalam jangka waktu yang lama. Meskipun partisipasi pemerintah juga penting, dukungan warga juga akan membantu mempercepat misi tersebut.
“Perubahan perilaku, terutama di negara maju⎼seperti mengganti penggunaan mobil dengan berjalan kaki, bersepeda, atau transportasi umum, lalu meninggalkan penerbangan jarak jauh. Hal tersebut akan membantu pengurangan emisi sebesar 4 persen,” tulis IEA.
Pada sektor iklim, tindakan iklim seperti di atas dapat memberikan dampak yang signifikan dan lebih luas. Dengan begitu, laporan dan hasil temuan yang didapatkan menjadi pengingat penting bahwa dukungan dari kedua pihak menjadi perlu.
Tindakan Individu
Untuk menjadi warga yang mau memulai kegiatan ramah lingkungan, dibutuhkan infrastruktur dan sistem yang mendukung gaya hidup tersebut. Misalnya, memiliki komunitas yang saling mendukung satu sama lain.
Ketika ingin mencoba, hal dasar yang dapat dilakukan tidak hanya mengurangi penggunaan mobil, tetapi membutuhkan energi terbarukan yang terjangkau, Lalu, memilih makanan yang tidak dikemas dalam plastik.
Akan tetapi, skala dari kebiasaan tersebut bersifat dua arah. Dengan memiliki kemauan untuk melakukan tindakan-tindakan kecil, kebiasaan lama yang tidak ramah lingkungan itu akan semakin tergerus.
Sebagai individu, nantinya kita akan mengirim sinyal ke industri bahwa ada suatu kontribusi yang diri Anda berikan untuk kemajuan lingkungan.
“Saya selalu memikirkan tindakan individu yang lebih makro, seperti mengubah kebijakan dan peraturan industri,” jelas mantan ahli strategi politik Ashlee Piper. Menurutnya, ada banyak kesempatan dan momentum positif yang bisa dimanfaatkan.
“Banyak momentum positif yang kami cari dalam skala besar dari pemerintah dan kebijakan serta industri yang dapat dimulai dari diri kami sendiri,” tambah Piper.
Advertisement
Membangun Momentum
Selama proses membangun momentum dan kebiasaan baru, hal tersebut tidak akan terlepas dari hambatan, seperti penggunaan bahan-bahan ramah lingkungan yang lebih mahal dan memakan waktu lebih banyak.
Ada banyak hal yang dapat menjadi motivasi kita untuk menganggap hal tersebut penting. Melalui motivasi tersebut, ada banyak pilihan yang disuguhkan kepada diri kita untuk benar-benar ingin mengubahnya dan mendorong orang lain juga melakukan hal yang sama.
Namun, untuk itu kita harus mulai dengan membersihkan kebiasaan diri kita. Bagaimana pun, ada kekuatan dalam jumlah dengan harus menerapkan bebas plastik di rumah padahal memiliki plastik memiliki akses yang lebih murah.
Itu adalah tindakan yang memasuki ranah kolektif yang dibutuhkan beberapa tahun mendatang. Kesepakatan untuk sama-sama mau menjaga lingkungan dan menyelamatkan Bumi tidak bisa dilakukan sendiri.
Tindakan individu antar individu dalam skala yang besar harus didorong. Tidak jarang juga, sebagian besar orang masih bingung untuk memulai dan melakukannya.
“Ada banyak cara berbeda yang bisa dilakukan orang untuk terlibat. Hanya perlu mencari tahu apa yang paling cocok untuk mereka dan apa yang menurut mereka penting,” tambah Piper.
Profesor studi lingkungan Universitas Humboldt Sarah Jaquette Ray merekomendasikan beberapa hal dengan mencoba memvisualisasikan kondisi planet yang ditinggali dengan indah dan tampak sehat dibandingkan sekarang.
Latihan tersebut akan membantu Anda mengarahkan fokus untuk terus melakukan kegiatan ramah lingkungan. Ketahui terlebih dahulu tujuan apa yang Anda ingin dicapai dengan kegiatan ramah lingkungan tersebut.
“Anda tidak dapat meletakkan satu kaki di depan, kecuali Anda tahu ke arah mana Anda akan pergi,” jelas Ray.
Reporter: Caroline Saskia