Liputan6.com, Jakarta Pertama kali dalam sejarah, Indonesia terpilih menjadi Presidensi Group of Twenty atau G20. Negara yang tergabung menjadi anggota nantinya akan membahas beragam isu. Pembahasan isu dalam KTT G20 tersebut akan terbagi menjadi dua jalur, yaitu Financial Track dan Sherpa Track.
Perlu diketahui, kedua hal tersebut tentu merupakan pembahasan yang berbeda. Untuk Financial Track, di dalamnya membahas mengenai ekonomi hingga keuangan. Sementara untuk Sherpa Track, isu yang dibahas akan jauh lebih luas.
Untuk mengetahui lebih lanjut, sebelumnya, isu-isu tersebut akan dibahas dalam Working Group (WG) terlebih dahulu sebelum mencapai Konferensi Tingkat Tinggi (KTT).
Baca Juga
Advertisement
Jika mengutip dari hasil pemaparan Bank Indonesia yang berjudul Menuju Presidensi G20 2022, Rabu (03/11/2021), Working Group dalam Finance Track meliputi:
- Infrastucture Working Group (IWG)
- Framework Working Group (FWG)
- International Financial Architecture Working Group (IFAWG)
- Sustainable Finance Working Group (SFWG)
- Global Partnership for Financial Inclusion (GPFI)
Menteri Keuangan hingga Gubernur Bank Sentral dari masing-masing negara anggota akan menghadiri Working Group Financial Track untuk membahas isu terkait.
Sementara untuk Sherpa Track, fokus isu yang dibahas akan jauh lebih luas. Namun sebelum dibahas lebih dalam, isu yang ada di Sherpa Track akan lebih dulu dibahas dalam Working Group atau Kelompok Kerja.
Detail hingga teknisnya akan banyak dibahas dalam Working Group tersebut. Hal ini berguna agar pembahasan selanjutnya dapat berjalan dengan optimal dan komprehensif.
Ada beberapa topik yang akan dibahas dalam Working Group Sherpa Track. Itu terkait pertanian, anti korupsi, kesehatan, pendidikan, digital ekonomi, perdagangan dan investasi, lingkungan, keberlanjutan energi, perubahan iklim, pariwisata, budaya, pekerjaan, dan ekonomi digital.
Ketika hal-hal itu sudah dibahas secara detail, barulah masuk ke Ministerial Meeting. Di dalam forum tersebut akan dibahas kembali isu terkait pendidikan, kesehatan, ekonomi digital, pekerjaan, keberlanjutan energi, pertanian, lingkungan, perdagangan dan investasi, pariwisata, pembangunan, budaya, dan hingga urusan luar negeri.
Berbeda dari Financial Track, untuk isu yang berada dalam Sherpa Track akan dibahas oleh kementerian terkait pada tingkat Menteri dari masing-masing negara anggota.
Sebagai informasi tambahan, dalam G20 juga ada pertemuan setingkat Engagement Group. Grup-grup tersebut antara lain B20, L20, C20, S20, P20, Y20, T20, W20, U20, dan SAI20.
Kelompok Kerja Jalur Keuangan
Sebelumnya sudah disebutkan apa saja kelompok kerja yang ada dalam Finance Track. Namun, tidak dibahas secara detail.
Lebih lanjut, berikut ini penjelasan dari tiap kelompok kerja yang ada di Finance Track dalam G20 seperti dikutip dari hasil pemaparan Bank Indonesia yang bertajuk Menuju Presidensi G20 2022.
1. Framework Working Group (FWG)
Di dalam kelompok kerja ini memantau evolusi prospek ekonomi global sekaligus mengoordinasikan kebijakan yang bertujuan mendukung pertumbuhan yang kuat, berkelanjutan, seimbang, dan inklusif.
Pasca pandemi, tujuan utama FWG adalah untuk mengajukan usulan kebijakan ekonomi dalam rangka menopang pemulihan global.
2. International Financial Architecture Working Group (IFAWG)
Sementara kelompok kerja ini bekerja untuk meningkatkan stabilitas dan kohesi sistem keuangan internasional.
Adapun tantangan yang dibahas adalah terkait keberlanjutan dan transparansi utang; penguatan jaring pengaman keuangan global; arus modal yang bergejolak; pembiayaan pembangunan di negara berpenghasilan rendah; koordinasi antarlembaga keuangan internasional, termasuk bank pembangunan multilateral.
3. Infrastructure Working Group (IWG)
Adapun mengenai kelompok kerja ini yaitu untuk memberikan saran tentang kebijakan untuk meningkatkan persiapan, pembiayaan dan pengelolaan investasi infrastruktur yang berkualitas untuk mengamankan penyediaan layanan infrastruktur dasar yang inklusif, berkelanjutan dan tangguh.
Selain itu, IWG juga bertujuan untuk mengatasi kesenjangan dalam investasi infrastruktur, termasuk mempromosikannya sebagai kelas aset untuk merangsang keterlibatan sektor swasta.
Advertisement
4. Sustainable Finance Working Group (SFWG)
Terdapat pula kelompok kerja yang bertujuan memobilisasi keuangan berkelanjutan sebagai cara memastikan pertumbuhan dan stabilitas global serta medorong transisi menuju masyarakat dan ekonomi yang lebih hijau, tangguh, dan inklusif yaitu SFWG ini.
Perlu diketahui, SFWG bertugas untuk mengidentifikasi hambatan institusional dan pasar terhadap keuangan berkelanjutan dan mengembangkan opsi untuk mengatasinya.
5. Global Partnership for Financial Inclusion (GPFI)
Sedangkan GPFI, kelompok kerja ini dibentuk untuk memajukan inklusi keuangan secara global sebagai sarana untuk meningkatkan kesejahteraan dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif. Kegiatannya berfokus meningkatkan akses dan penggunaan layanan keuangan formal yang bertanggung jawab – juga melalui sarana digital – untuk rumah tangga dan bisnis.
6. Standard Setting Bodies Terkait
Terkahir mengenai Standar Setting Bodies terkait, ini di luar WG. Mengingat G20 bekerja erat dengan berbagai lembaga penyusun standar (standard setting bodies), antara lain Financial Stability Board (FSB) yang pembentukannya diinisiasi oleh G20, dan Financial Action Task Force (FATF).
Sebagai informasi, beberapa contoh bentuk kerja sama meliputi pengaturan dan pengawasan terkait anti pencucian uang dan pendanaan terorisme (FATF) serta road map pembayaran lintas batas negara (FSB).
Reporter: Aprilia Wahyu Melati