Bank Banten Cetak Aset Rp 7,22 Triliun per September 2021

Meskipun Bank Banten masih membukukan kerugian, tetapi kinerja hingga September 2021 terus mengalami perbaikan.

oleh Tira Santia diperbarui 03 Nov 2021, 17:00 WIB
PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk atau Bank Banten (BEKS). (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten) telah menyelesaikan rights issue. Dalam aksi korporasi ini, Bank Banten mendapat tambahan modal hingga Rp 618 miliar dari 8 miliar saham baru yang terserap.

Direktur Utama Bank Banten Agus Syabarrudin menyatakan, rights issue ini melampaui target yang ditetapkan dalam rencana bisnis bank yang memiliki kode saham BEKS ini, yaitu sebesar Rp 600 miliar. 

"Pendanaan ini merupakan bentuk nyata kepercayaan investor terhadap Bank Banten untuk terus memacu kinerja perseroan agar dapat meraih laba dan memberikan dampak terhadap pembangunan ekonomi Banten.” jelas dia dalam keterangan tertulis, Rabu (3/11/2021).

Agus melanjutkan, meskipun saat ini perseroan masih membukukan kerugian, tetapi kinerja Bank Banten hingga September 2021 masih cukup menggembirakan.

"Mengingat, kami baru mulai melakukan ekspansi per Juni 2021, satu bulan pasca pencabutan status Bank Dalam Pengawasan Khusus (BDPK) oleh OJK," tutur dia. 

Menurut Agus, manajemen dan seluruh karyawan Bank Banten kini terus menerus melakukan pendekatan kepada nasabah agar dapat menumbuhkan kembali kepercayaan kepada Bank Banten.

Berdasarkan laporan keuangan September 2021 (unaudited), BPD Banten mencatatkan pertumbuhan aset sebesar Rp 1,56 triliun, dari Rp 5,66 triliun per April 2021 menjadi Rp 7,22 triliun per September 2021.

Peningkatan aset yang signifikan ini merupakan hasil dari akselerasi bisnis perusahaan. Semua pihak berkomitmen untuk meningkatkan laju kinerja sehingga target untuk meraih laba dapat diraih.

 


Transformasi Digital

Kantor Pusat Non Operasional (KPNO) Bank Banten Kota Serang, Banten, nampak sepi, Senin (10/8/2020). (Liputan6.com/ Yandhi Deslatama)

Bank Banten akan terus membenahi berbagai aspek internal yang merupakan bagian dari penyehatan perusahaan, termasuk pembebanan biaya yang ditunda dan menjadi beban operasional tahun ini.

Manajemen akan terus melakukan perhitungan secara ketat dan akurat mengenai amortisasi biaya sehingga tidak mengganggu pemupukan pendapatan operasional perusahaan.

Kepala Biro Ekbang Provinsi Banten, Ahmad Syaukani, mengapresiasi peningkatan performa Bank Banten.

“Alhamdulillah, kami melihat hingga kini Bank Banten bisa terus meningkatkan performa usaha. Target meraih laba dan memberikan tambahan PAD bagi Pemprov Banten, Insya Allah dapat segera tercapai. Kami di Pemprov Banten akan selalu mendukung upaya penyehatan performa bisnis Bank Banten.” tutur dia.

Berbagai langkah strategis untuk melakukan transformasi digital dilakukan oleh perseroan untuk menghadirkan jasa keuangan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah. Harapannya, Bank Banten bisa meraih cita-cita untuk kian meraih kepercayaan masyarakat.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya