Dosen Indonesia Rino Wicaksono Raih Gelar The Order of the Rising Sun dari Jepang

Dosen Indonesia, Rino Wicaksono, meraih penghargaan dari Jepang atas jasanya dalam meningkatkan persahabatan pemuda kedua negara.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 03 Nov 2021, 16:03 WIB
Ilustrasi bendera Jepang (AFP/Toru Yamanaka)

Liputan6.com, Jakarta - Tokoh pendidikan Indonesia, Rino Wicaksono, meraih bintang jasa The Order of the Rising Sun, Gold and Silver Rays dari Kedutaan Besar Jepang di Indonesia. Ia dianggap berjasa karena memperkuat hubungan pemuda Jepang-Indonesia. 

Rino merupakan mantan Presiden Ship for Southeast Asian Youth Program (SSEAYP) International Indonesia Alumni Association. 

"Kiprah Bapak Rino Wicaksono sebagai Presiden SSEAYP International Indonesia Alumni Association telah memberikan kontribusi bagi promosi pertukaran pemuda antara Jepang dan Indonesia," jelas Kedubes Jepang, Rabu (3/11/2021). 

Ia juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina SSEAYP International Indonesia.

Bila melihat profilnya di LinkedIn, Rino juga berkarier sebagai dosen dan peneliti. Situs SSEAYP menyebut jabatannya sebagai Wakil Rektor di Institusi Teknologi Nasional. Selain itu, Rino juga pernah aktif di sejumlah instansi pemerintah, serta pakar di bidang development acceleration.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Khofifah Ajak Dubes Jepang Perkuat Kerja Sama Pendidikan

Khofifah berpakaian kimono saat di Taman Wisata Genilangit Magetan. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Sebelumnya dilaporkan, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak Duta Besar (Dubes) Jepang HE Kanasugi Kenji mempererat kembali kerja sama berbagai bidang, khususnya pendidikan dan perdagangan.

Khofifah mengungkapkan, salah satu kerja samanya adalah dalam bentuk beasiswa apa saja yang bisa menaikkan keterampilan atau skill berupa vocational training dan pertukaran pelajar. Hal itu dinilai penting, untuk meningkatkan kualitas ketrampilan dan SDM sekaligus Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Jatim.

“Kami berharap ada penguatan kerjasama di bidang pendidikan, baik berupa beasiswa, vocational training, maupun pertukaran pelajar. Beasiswa apa saja yang bisa menaikkan keterampilan kami harap bisa dilakukan," ujarnya, Selasa (26/10).

Selain itu, Khofifah melanjutkan, ada student exchange pada 2019. Pihaknya harapkan pada 2022 pertukaran pelajaran dapat dilakukan kembali antara Jatim-Jepang.

"Semoga pandemi covid-19 segera berahir sehingga program kerja sama dapat dilanjutkan,” ujar Khofifah.

Khofifah menyampaikan, perkuatan kerjasama bidang pendidikan juga bisa dilakukan dalam sektor kesehatan yang bersifat aplikatif dengan rumah sakit (RS) di Jatim. Salah satunya bekerjasama dengan RSUD Dr. Soetomo Surabaya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya