Sektor Otomotif Tumbuh, IPCC Kantongi Laba Bersih Rp 16,60 Miliar

Pertumbuhan pendapatan dan laba bersih PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) didukung membaiknya sektor otomotif, pertambangan dan perkebunan.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 03 Nov 2021, 15:24 WIB
Mobil siap ekspor terparkir di PT Indonesia Kendaraan Terminal, Jakarta, Rabu (27/3). Pemerintah berencana memacu ekspor industri otomotif dengan harmonisasi skema PPnBM, yaitu tidak lagi dihitung dari kapasitas mesin, tapi pada emisi yang dikeluarkan kendaraan bermotor. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) membukukan pendapatan operasional Rp 347,77 miliar hingga kuartal III 2021. Perolehan pendapatan itu naik 39,54 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 249,23 miliar.

Sekretaris Perusahaan PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk, Sofyan Gumelar menuturkan, raihan tersebut seiring dengan membaiknya sektor otomotif. Diikuti dengan mulai meningkatnya penjualan kendaraan serta alat berat, seiring dengan permintaan di sektor pertambangan dan perkebunan.

"Meningkatnya jumlah kendaraan dan spare parts/general cargo yang ditangani sepanjang periode sembilan bulan di tahun ini berimbas pada meningkatnya perolehan pendapatan dari sisi pelayanan jasa terminal maupun pelayanan jasa barang," ujar Sofyan dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (3/11/2021).

Pelayanan jasa terminal yang memiliki kontribusi sebanyak 93,46 persen dari total pendapatan Perseroan, mengalami kenaikan 39,31 persen YoY menjadi Rp 325,03 miliar sepanjang periode sembilan bulan 2021.  

Adapun pelayanan jasa barang dengan kontribusi 5,31 persen terhadap total pendapatan Perseroan, mengalami kenaikan 43,98 persen YoY.

Tambahan pendapatan juga diperoleh dari meningkatnya pendapatan dari pelayanan rupa-rupa usaha dan pengusahaan tanah, bangunan, air, dan listrik dengan kontribusi masing-masing 0,94 persen dan 0,29 persen dari total pendapatan yang mengalami kenaikan masing-masing 48,74 persen dan 12,74 persen secara YoY.

"Dengan demikian, total perolehan pendapatan operasi IPCC di periode sembilan bulan tahun ini mencapai Rp 347,77 miliar atau naik 39,54 persen YoY dibandingkan periode yang sama di tahun lalu sebesar Rp 249,23 miliar," ujar dia.

Sejalan dengan pertumbuhan pendapatan, biaya beban pokok pendapatan dan operasional turut meningkat. Beban pokok pendapatan IPCC di periode tersebut naik 16,62 persen YoY menjadi Rp 212,15 miliar dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 181,92 miliar. 

Sementara beban operasional naik tipis 0,72 persen YoY menjadi Rp 123,62 miliar dibandingkan periode sembilan bulan di tahun lalu sebesar Rp 122,73 miliar.

Dari capaian tersebut, nilai EBITDA IPCC naik 131,18 persen YoY menjadi Rp 105,62 miliar dari perolehan pada tahun lalu sebesar Rp 45,69 miliar.

Tidak hanya itu, perolehan laba tahun berjalan menjadi Rp 16,60 miliar atau meningkat 150,70 persen YoY dibandingkan periode yang sama di tahun lalu, IPCC tercatat rugi Rp 32,73 miliar.

Nilai earning per share (EPS) turut membaik dengan perolehan sebesar Rp 9,13 dibandingkan periode sembilan bulan pada tahun lalu sebesar Rp -18.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Total Aset

Mobil siap ekspor terparkir di PT Indonesia Kendaraan Terminal, Jakarta, Rabu (27/3). Pemerintah berencana memacu ekspor industri otomotif dengan harmonisasi skema PPnBM, yaitu tidak lagi dihitung dari kapasitas mesin, tapi pada emisi yang dikeluarkan kendaraan bermotor. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Perseroan mencatat ekuitas naik menjadi Rp 1,02 triliun hingga September 2021 dari Desember 2020 sebesar Rp 1 triliun. Total liabilitas naik menjadi Rp 859,17 miliar hingga kuartal III 2021 dari periode Desember 2020 sebesar Rp 820,11 miliar.

Dengan demikian, perseroan mencatat total aset Rp 1,88 triliun hingga kuartal III 2021 dari Desember 2020 sebesar Rp 1,82 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 705,55 miliar hingga September 2021 dari Desember 2020 sebesar Rp 519,65 miliar.


Gerak Saham IPCC

Suasana di salah satu ruangan di kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Sebelumnya, Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Pada penutupan perdagangan Rabu, 3 November 2021, saham IPCC turun 0,91 persen ke posisi Rp 545 per saham. Saham IPCC dibuka naik lima poin ke posisi Rp 555 per saham.

Saham IPCC berada di level tertinggi Rp 555 dan terendah Rp 545 per saham. Total frekuensi perdagangan 581 kali dengan volume perdagangan 26.275. Nilai transaksi Rp 1,4 miliar.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya