Sebuah sekolah dasar melarang murid-muridnya membawa pisang. Soalnya, sang guru ada yang alergi parah dengan pisang.
Ling Bob School di Halifax, West Yorks, meminta orangtua untuk tidak memberikan pisang sebagai bekal di tempat makan anak-anaknya.
Surat berjudul "peringatan mendesak" dikirim ke orangtua untuk memberitahukan, pisang tidak bisa lagi dimakan sebagai camilan. Dan kantin sekolah juga dilarang menjual pisang dalam menunya agar aman.
"Seorang anggota staf mengembangkan alergi ekstrem karena pisang," isi dalam surat itu seperti dikutip TheSun, Selasa (17/12/2012).
"Ketika ia kontak dengan pisang, ia akan mengalami reaksi anaphylactic shock yang semakin parah, yang mengancam kehidupannya".
Anaphylactic shock merupakan bentuk dari reaksi alergi yang timbul secara cepat dengan dampak yang ekstrem dan berpotensi mengancam jiwa.
"Terima kasih atas dukungan Anda yang membantu menjaga staf kami tetap aman, tapi Anda masih bisa menikmati pisang di rumah".
Larangan itu langsung mempengaruhi semua anak-anak, baik yang masih tingkat junior, SMP, bahkan taman kanak-kanak.
Salah seorang orangtua mengaku kesal menerima surat tersebut. Dalam pertemuan dengan orangtua, pihak sekolah tidak pernah membahas larangan atau pilihan alternatif seperti pisang mana yang dilarang dimakan.
Ketika seorang ibu menelepon ke sekolah, Kepala Sekolah Rosemary Solan menjelaskan situasi dengan rinci.
"Segera setelah pisang dibuka, reaksi alergi disebabkan oleh spora di udara, tetapi ini tidak dijelaskan dalam surat itu," kata orang tua, yang tidak ingin diidentifikasi.
"Saya puas sekarang tapi akan ada banyak orang tua yang tidak tahu cerita lengkapnya."
Juru bicara sekolah mengatakan: "Kami menjaga keamanan dan kesejahteraan staf kami dan anak-anak, dalam perawatan kami dengan sangat serius.(MEL/IGW)
Ling Bob School di Halifax, West Yorks, meminta orangtua untuk tidak memberikan pisang sebagai bekal di tempat makan anak-anaknya.
Surat berjudul "peringatan mendesak" dikirim ke orangtua untuk memberitahukan, pisang tidak bisa lagi dimakan sebagai camilan. Dan kantin sekolah juga dilarang menjual pisang dalam menunya agar aman.
"Seorang anggota staf mengembangkan alergi ekstrem karena pisang," isi dalam surat itu seperti dikutip TheSun, Selasa (17/12/2012).
"Ketika ia kontak dengan pisang, ia akan mengalami reaksi anaphylactic shock yang semakin parah, yang mengancam kehidupannya".
Anaphylactic shock merupakan bentuk dari reaksi alergi yang timbul secara cepat dengan dampak yang ekstrem dan berpotensi mengancam jiwa.
"Terima kasih atas dukungan Anda yang membantu menjaga staf kami tetap aman, tapi Anda masih bisa menikmati pisang di rumah".
Larangan itu langsung mempengaruhi semua anak-anak, baik yang masih tingkat junior, SMP, bahkan taman kanak-kanak.
Salah seorang orangtua mengaku kesal menerima surat tersebut. Dalam pertemuan dengan orangtua, pihak sekolah tidak pernah membahas larangan atau pilihan alternatif seperti pisang mana yang dilarang dimakan.
Ketika seorang ibu menelepon ke sekolah, Kepala Sekolah Rosemary Solan menjelaskan situasi dengan rinci.
"Segera setelah pisang dibuka, reaksi alergi disebabkan oleh spora di udara, tetapi ini tidak dijelaskan dalam surat itu," kata orang tua, yang tidak ingin diidentifikasi.
"Saya puas sekarang tapi akan ada banyak orang tua yang tidak tahu cerita lengkapnya."
Juru bicara sekolah mengatakan: "Kami menjaga keamanan dan kesejahteraan staf kami dan anak-anak, dalam perawatan kami dengan sangat serius.(MEL/IGW)