Indonesia Kini Punya Layanan Wisata Medis Stroke, Apa Saja yang Ditawarkan?

Wisata medis khusus pasien stroke sudah ada di Indonesia

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 03 Nov 2021, 21:00 WIB
Ilustrasi Gejala Stroke Credit: pexels.com/Thirdman

 

Liputan6.com, Jakarta - Wisata medis bukan hal baru lagi di dunia kesehatan. Banyak orang berduit yang memilih berwisata ke suatu wilayah sambil mengecek kesehatannya. Mereka dapat berbelanja, wisata kuliner, atau melakukan hal lain selayaknya turis di sela-sela kegiatan medical check up (MCU).

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno pada 14 Agustus 2021 menyebut bahwa jumlah anggaran yang dikeluarkan masyarakat RI untuk melakukan wisata medis ke luar negeri mencapai Rp100 triliun.

Namun, ketika badai pandemi COVID-19 menghantam seluruh dunia, wisata medis ke negara tetangga menurun drastis. Alasannya, keterbatasan regulasi untuk penerbangan, dan ditutupnya pintu masuk ke negara tersebut guna mencegah terjadinya penularan virus Corona penyebab COVID-19.

Hal tersebut mendorong NusaStroke membuat sebuah layanan jasa wisata medis yang difokuskan pada penanganan stroke di dalam negeri. Sehingga masyarakat Indonesia yang ingin melakukan pengecekan stroke, dari mulai deteksi dini hingga diagnosa berkelanjutan, dapat terus berjalan dengan lebih mudah karena tidak perlu ke luar negeri guna menikmati fasilitas kesehatan terbaik yang berbalut wisata.

"Kami melihat bahwa wisata medis di Indonesia belum pernah digiatkan selama ini. Padahal, potensinya sangat besar," kata Direktur Utama NusaStroke, Astri Abyanti pada Hari Stroke Sedunia, Selasa, 2 November 2021.

Ditambah lagi, kata Astri, melihat layanan kesehatan di Indonesia yang tidak kalah dengan yang terdapat di luar negeri. Terutama yang berhubungan dengan penanganan stroke.

Astri, mengatakan, NusaStroke siap melayani masyarakat dari layanan skrining stroke hingga layanan Diagnostik Angiografi Serebral---sesuai indikasi medis---dengan penanganan berkualitas internasional.

 


Alasan Fokus pada Penyakit Stroke

Spesialis Saraf Intervensi, dr Achmad Firdaus Sani, Sp.S(K) FINS, saat ini stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan tertinggi di Indonesia, tapi masyarakat masih minim akan informasi serta edukasi mengenai pencegahan stroke ini.

"Termasuk deteksi dini hingga perawatan berkelanjutan," katanya.

Dilatarbelakangi hal tersebut yang membuat NusaStroke memfokuskan wisata medis yang berfokus pada stroke.

"Melalui NusaStroke, kami berharap dapat mulai meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan pengecekan berkala sebelum terkena penyakit stroke dengan memberikan jasa berbentuk paket-paket layanan kesehatan yang telah dilengkapi dengan akomodasi dan transportasi serta agenda jalan-jalan seperti halnya yang didapatkan pada saat berwisata medis ke luar negeri," katanya Astri.

Selayaknya wisata medis ke luar negeri, layanan dari NusaStroke ini dikhususkan bagi kalangan-kalangan 'mampu' saja. "Kami tidak melayani BPJS," katanya.

 

Manfaat wisata medis yang diberikan NusaStroke, lanjut Astri, meliputi kepastian biaya dan tindakan medis karena telah dikonsultasikan serta dikalkulasi terlebih dahulu sebelum calon pasien dan pendamping hadir di tempat, komunikasi yang baik dan penjelasan lengkap dari tenaga kesehatan.

"Mengingat NusaStroke bekerjasama dengan pihak rumah sakit dan klinik yang memiliki spesialis penanganan stroke dan tenaga medis terbaik, serta kepastian waktu perjanjian sehingga calon pasien tidak perlu lagi ada dalam antrian. Untuk agenda berwisata akan dirangkai bersamaan dengan kegiatan pemeriksaan medis selayaknya perjalanan wisata yang menyenangkan," katanya.


Layanan Wisata Medis Stroke

Saat ini, kata Astri, layanan NusaStroke terdapat di Jakarta dan Surabaya dengan mitra rumah sakit yang telah memiliki penanganan stroke lengkap dan sangat baik seperti RS St Carolus Jakarta dan New Brain Clinic Surabaya.

Terdapat dua jenis paket, yaitu:

1. Layanan Skrining Stroke 3 hari 2 malam, nilai paket mulai dari Rp 35.000.000

Termasuk di dalamnya adalah MRI, MRA, USG Karotis bagi dua orang, akomodasi dari hotel bintang empat atau lima dan transportasi penjemputan dari bandara hingga rumah sakit dan wisata, pemandu wisata medis profesional yang akan mendampingi selama kegiatan.

2. Layanan Diagnostik Angiografi Serebral (sesuai indikasi medis) empat hari tiga malam dengan nilai paket mulai dari Rp 40.000.000

Adapun layanan diperoleh berupakan tindakan Angiografi Serebral bagi satu orang pasien, akomodasi dari hotel bintang empat atau lima dan transportasi penjemputan dari bandara hingga rumah sakit dan wisata untuk satu orang pasien dan satu orang anggota keluarga, pemandu wisata medis profesional yang akan mendampingi selama kegiatan.

Bagi pasien yang harus mendapatkan perawatan berkelanjutan seperti tindakan koil, stent maupun embolisasi yang terdeteksi melalui Diagnostik Angiografi Serebral (sesuai indikasi medis), NusaStroke pun dapat membantu memfasilitasi setelah berkonsultasi dengan pihak rumah sakit dan dokter spesialis yang menjadi mitra NusaStroke.

"Selain itu, apabila ada yang ingin mendapatkan layanan tambahan seperti medical check up atau cek kesehatan lainnya pun dapat difasilitasi oleh NusaStroke, yang berminat tinggal memberitahukan hal tersebut," kata Astri.

Dalam situs NusaStroke pun mencantumkan berbagai informasi yang berkaitan dengan edukasi mengenai stroke dari mulai Stroke Resikometer yang dapat diisi langsung untuk yang ingin mengetahui apakah dirinya memiliki resiko tinggi untuk terkena stroke, dan juga fitur Darurat Stroke yang dapat diisi saat salah satu anggota keluarga saat ada kerabat dekat diduga terkena serangan stroke.

Hasil dari pengisian darurat stroke berbentuk EMS Stroke Card yang dapat di download dan diserahkan kepada RS terdekat sehingga membantu mempercepat proses penanganan stroke karena tidak perlu lagi mengisi pertanyaan di RS tersebut.

 


Infografis 5 Gejala Sakit Kepala Akibat Covid-19.

Infografis 5 Gejala Sakit Kepala Akibat Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya