Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Putra Mahkota Abu Dhabi, Sheikh Mohammed Bin Zayed Al Nahyan (MBZ) sepakat untuk memperkuat travel corridor arrangement (TCA). Salah satunya, dengan saling mengakui sertifikat vaksin dan mengintegrasi platform perlindungan.
Hal ini dibahas Jokowi dan Putra Mahkota Abu Dhabi saat melakukan pertemuan bilateral di Istana Al-Shatie Abu Dhabi Uni Emirat Arab (UEA), Rabu (3/11/2021). Pertemuan itu berlangsung cukup lama yakni, 2,5 jam.
"Kedua belah pihak telah sepakat untuk memperkuat TCA dengan saling pengakuan sertifikat vaksin dan juga integrasi platform perlindungan perjalanan," kata Menteri luar Negeri RI Retno Marsudi dikutip dari siaran pers, Kamis (4/11/2021).
Adapun Indonesia telah memiliki TCA dengan UEA sejak 29 Juli 2020 yang merupakan salah satu TCA pertama yang dimiliki Indonesia pada masa pandemi. Dalam pertemuan itu, kedua pemimpin membahas masalah kerja sama di bidang energi terbarukan, pembangunan ibu kota baru, investasi, hingga perdagangan.
Baca Juga
Advertisement
Retno menyampaikan, Jokowi dan Putra Mahkota MBZ juga berkomitmen memperkuat kerja sama dan kemitraan dalam pembangunan ibu kota baru. Kedua pemimpin sepakat untuk menindaklanjuti secara intensif berupa pertemuan-pertemuan pada tingkat teknis.
"Beliau mengarahkan untuk terus diintensifkan khusus membahas mengenai pembangunan ibu kota baru," jelasnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Minta MBZ Jadi Pengarah Pembangunan
Seperti diketahui, Jokowi meminta Putra Mahkota MBZ menjadi Ketua Dewan Pengarah Pembangunan Ibu Kota Baru RI di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Putra Mahkota MBZ pun merespons positif permintaan Jokowi tersebut.
Dalam pertemuan dengan Putra Mahkota MBZ, Jokowi didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri BUMN Erick Thohir, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Duta Besar RI untuk PEA Husin Bagis.
Advertisement