Vinisha Umanshankar, Gadis India yang Dipuji Pangeran William di COP26

Vinisha Umanshankar menjadi finalis Earthshot Prize dari Pangeran William berkat inovasinya di bidang energi dan pekerjaan.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 04 Nov 2021, 07:30 WIB
Vinisha Umashankar, finalis Eartshot Prize di COP26. Dok: YouTube Earthshot Prize

Liputan6.com, Glasgow - Gadis India bernama Vinisha Umashankar dari Tamil Nadu mendapat sambutan meriah di ajang COP26 Glasgow. Vinisha datang sebagai finalis Earthshot Prize, sebuah penghargaan lingkungan dari Pangeran William

Vinisha menjadi finalis di kategori udara bersih berkat usahanya melawan dampak batu bara. Usianya masih sangat belia, yakni 14 tahun. Sebagai generasi Z, ia berbicara di Glasgow untuk mewakili generasi muda. 

"Saya di sini tidak untuk berbicara tentang masa depan. Sayalah masa depan. Pada 2030 ketika kita harus mengurangi setengah emisi karbon, saya baru akan 24 tahun. Pada 2050 untuk memeriksa net zero sudah tercapai atau belum, saya akan berusia awal 40 tahunan," ujar Vinisha dalam pidatonya di COP26 Glasgow, dikutip Kamis (4/11/2021). 

Ia pun mengingatkan bahwa generasi muda yang akan merasakan dampak dari aksi lingkungan yang terjadi ini, namun ia menyayangkan bahwa hal-hal yang dibicarakan tidak praktis. 

"Poinnya adalah saya dan generasi saya akan hidup utuk melihat konsekuensi dari aksi kita hari ini. Tapi tidak ada yang kita diskusikan hari ini praktis bagi kami," ujarnya.

Vinisha turut mengingatkan bahwa jika perubahan iklim yang terjadi, maka dampaknya tak bisa dihentikan begitu saja, sehingga pencegahan adalah tahap yang penting. Pidatonya mendapat ovation dari para hadirin, termasuk Pangeran William yang terlihat bangga.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Inovasi Vinisha

Inovasi tenaga surya dari Vinisha Umashankar. Dok: Earthshot Prize

Inovasi yang dibuat Vinisha adalah alat setrika di gerobak yang menggunakan tenaga surya. Biasanya, jasa setrika itu menggunakan batu bara.

Gerobak inovatif dari Vinisha mengganti batu bara itu dengan energi surya yang lebih bersih. Lima jam tenaga surya itu cukup untuk setrika baju selama enam jam.

Meski sederhana, gerobak inovatif itu memenuhi 13 poin dari tujuan pembangunan berkelanjutan PBB (Sustainable Development Goals), salah satunya terkait energi bersih.

Vinisha diketahui suka dengan sains sejak masih kecil. Itu berkat ensiklopedia yang ia dapatkan sebagai hadiah ulang tahun ketika masih belia.

Rencananya, Vinisha untuk memanufaktur gerobak dengan tenaga surya itu di India, kemudian mengekspor ke Asia, Afrika, dan daerah-daerah lain yang mendapatkan cahaya matahari sepanjang tahun.

"Teladan Vinisha menunjukkan bahwa dengan berinovasi hari ini, generasi selanjutnya bisa menciptakan hari esok yang lebih bersih," tulis situs Earthshot Prize.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya