Liputan6.com, Jakarta Tren belanja online melalui e-commerce biasanya meningkat jelang akhir tahun dan saat tanggal-tanggal cantik. Namun, Google mengingatkan agar masyarakat selalu waspada apabila ingin melakukan transaksi daring.
Amanda Chan, Product Marketing Manager Google Indonesia, mengatakan saat belanja online, yang pertama harus dihindari adalah melakukan transaksi di situs dengan penjual yang tidak dikenal.
Baca Juga
Advertisement
"Jadi kalau kita mau transaksi online harus lihat dulu penjualnya siapa dan di platform apa, dan kita coba pakai yang sudah terkenal dan dipercaya," kata Amanda dalam temu media virtual, Rabu (4/11/2021).
Kemudian, yang harus dihindari juga adalah sebuah transaksi yang tidak menggunakan two factor authentication atau autentikasi dua faktor (2FA).
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Hindari WiFi Publik
Amanda mengatakan, seringkali saat berbelanja online, ada beberapa opsi dalam melakukan transaksi, seperti menggunakan e-wallet di e-commerce atau melalui aplikasi bank tertentu.
"Lebih baik kita memilih pilihan yang ada two factor authentication. Jadi kita bukan cuma klik saja, beli, transaksinya sudah dilaksanakan. Kita harus masukkan password lagi, cek lagi, konfirmasi identitas kita," ucapnya.
Felicia Wienathan, Communication Manager Consumer Product Google Indonesia, menambahkan pastikan saat bertransaksi online, pengguna tidak mengakses jaringan internet yang sifatnya publik.
"Sebisa mungkin kami mengimbau, kalau transaksi keuangan sebisa mungkin jangan di WiFi yang publik, contohnya seperti di mini market atau coffee shop, mal. Sebisa mungkin dihindari," kata Felicia.
Dalam acara yang sama, Felicia menjelaskan bahwa penggunaan jaringan publik saat transaksi keuangan, memiliki risiko yang lebih besar dari kejahatan siber.
Advertisement
Pastikan Keamanan Situs
Selain itu, saat memilih sebuah situs belanja online, cek juga alamat website atau URL.
"Apakah dia http atau https, atau memiliki gambar gembok di pajak kanan kalau menggunakan Google Chrome," kata Felicia.
Menurut Google, apabila di samping URL terdapat gambar gembok yang terkunci, maka koneksi situs tersebut dinyatakan aman. Ini berarti privasi dan data pengguna lebih terlindungi.
Tak cuma dari pemilihan situs, pengguna juga diminta untuk memastikan kata sandi atau password yang dia gunakan juga aman dan kuat.
Untuk ini, Amanda mengatakan bahwa kata sandi yang kuat bisa terdiri dari campuran huruf besar dan kecil, simbol seperti tanda seru (!) atau dollar sign ($), serta angka.
Amanda juga menyarankan pengguna untuk menggunakan Password Manager. "Di sini Google bisa bantu pengguna untuk mengingatkan semua password yang terkait dengan akun Googlenya," kata Amanda.
Terakhir, Amanda juga menyarankan pengguna untuk menyiapkan 2FA di akun Googlenya.
(Dio/Isk)
Infografis 11 Aplikasi Terintegrasi PeduliLindungi
Advertisement