Liputan6.com, Jakarta - PT Indo-Rama Synthetics Tbk (INDR), produsen bahan baku industri tekstil dan kemasan menjual 100 persen kepemilikan saham di Isin Lanka (Private) Limited, Sri Lanka yang dimiliki sepenuhnya sebagai anak perusahaan tidak langsung.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (4/11/2021), IRS Global Pte Ltd Singapura, anak perusahaan tidak langsung yang dimiliki sepenuhnya oleh perseroan dan Indo Rama Synthetics telah teken perjanjian jual beli pada 2 November 2021 untuk menjual 100 persen kepemilikan saham di ISL.
Perseroan menjual saham ISL kepada Sri Isin Ceylon (Private) Limited, Sri Lanka dengan dasar bebas utang bebas tunai dengan nilai transaksi USD 2.800.000 atau setara Rp 40,09 miliar (asumsi kurs Rp 14.319 per dolar AS).
Baca Juga
Advertisement
“Pembeli telah dan akan membayar sebelum penutupan transaksi seluruh nilai transaksi kepada ISL supaya ISL melunasi semua kewajibannya,” tulis perseroan.
Perseroan menyatakan transaksi itu bukan merupakan transaksi material dalam Peraturan OJK Nomor 17/POJK-04/2020 tentang transaksi material dan perubahan kegiatan usaha, karena nilai transaksi di bawah ambang batas yang ditentukan.
“Selain ISL bukan lagi menjadi anak perusahaan tidak langsung INDR, tidak ada dampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan dan atau kelangsungan usaha INDR,” tulis perseroan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gerak Saham INDR
Pada penutupan perdagangan sesi pertama Kamis, 4 November 2021, saham INDR naik 0,92 persen ke posisi Rp 4.400 per saham. Saham INDR dibuka stagnan Rp 4.360 per saham.
Saham INDR berada di level tertinggi Rp 4.500 dan terendah Rp 4.350 per saham. Total frekuensi perdagangan 121 kali dengan volume perdagangan 834. Nilai transaksi Rp 368,4 juta.
Advertisement