Liputan6.com, Jakarta - World Superbike 2021 bakal diselenggarakan di Mandalika, pada 19--21 November 2021. Momen itu dinilai sebagai kesempatan untuk membangkitkan kembali pariwisata Lombok yang melesu akibat pandemi Covid-19.
Salah satu yang direkomendasikan untuk dikunjungi adalah Desa Wisata Bonjeruk yang terletak di Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Hanya butuh berkendara sekitar 30 menit dari Bandar Udara Internasional Lombok.
Dalam rilis yang diterima Liputan6.com, Kamis, 4 November 2021, salah satu kekuatan utama Desa Wisata Bonjeruk adalah sejarahnya. Wilayah itu ternyata menjadi pusat pemerintah Kedistrikan Hindia Belanda di masa kolonial. Tak heran bila banyak ditemui bangunan tua bergaya arsitektur Eropa.
Baca Juga
Advertisement
Pemandangan ini unik lantaran suasananya kontras dengan pedesaan di sekitarnya. Salah satu bangunan tersebut yakni gapura berwarna krem bertuliskan ‘Bondjeroek den 10 mei’ dengan angka tahun 1933.
Gapura bergaya art deco yang didirikan pada 1933 itu merupakan gerbang masuk menuju sebuah rumah. Rumah ini merupakan lokasi pusat pemerintahan tingkat Distrik Jonggat yang dipimpin oleh warga pribumi, Lalu Serinata. Dia kemudian menjadi Bupati Lombok Tengah pertama.
Wiryadi, Ketua Harian Pokdarwis Wirajaya Putrajaya Jonggat, mengatakan, dalam pengembangan wisata sejarah, pihaknya akan memaksimalkan keberadaan bangunan bersejarah ini.
"Saat ini kami sedang tata, ke depan kami akan bangun museum sehingga bisa melihat lebih jauh tentang sejarah yang ada," kata dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Potensi Agrowisata
Selain wisata sejarah, Desa Wisata Bonjeruk juga menawarkan pengalaman agrowisata yang beragam. Mulai dari bertani, berkebun, hingga berdagang hasil bumi bisa disaksikan bahkan dinikmati langsung di sana. Contohnya, mencicipi langsung buah-buahan segar yang dipetik seketika dari kebun desa.
Tak cuma itu, wisatawan pun bisa bersepeda di antara hamparan perkebunan dan sawah yang bertumpuk-tumpuk menjadi daya tarik utama di Bonjeruk. Permainan tradisional seperti gangsing dan enggrang juga kerap dimainkan warga. Ada pula kegiatan membaca lontar yang merupakan tradisi membacakan hikayat menggunakan Bahasa Sasak.
Salah satu pengunjungnya adalah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. Ia mengunjungi Pasar Bambu, yakni pusat kuliner yang diadakan setiap hari dan menjajakan kuliner khas mulai dari yang ringan hingga makanan dengan porsi berat, pada Rabu, 3 November 2021. Desa Wisata ini juga memiliki berbagai produk ekonomi kreatif seperti kuliner, kriya, juga fesyen.
Desa Wisata Bonjeruk menjadi salah satu dari 50 Besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021. Meski begitu, Menparekraf masih melihat beberapa hal yang perlu ditingkatkan.
Advertisement
Homestay
Sandiaga berharap masyarakat desa wisata itu bisa mengelola homestay. Standardisasi pelayanan serta fasilitas harus dapat ditingkatkan agar dapat memberikan pengalaman bagi wisatawan yang berkualitas dan berkelanjutan.
"Kita akan lihat ada MotoGP, dan tahun ini ada World Superbike, orang (wisatawan) pasti membutuhkan pelayanan terbaik," ujarnya.
Ia mengaku akan menyiapkan pelatihan dan pendampingan serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di Desa Wisata Bonjeruk, Lombok Tengah. "Standarnya harus kita tingkatkan, kita adakan pelatihan agar masyarakat semakin banyak yang berpartisipasi di program homestay. Karena ini yang akan dapat dirasakan langsung oleh masyarakat," kata Sandiaga.
Sementara, Bupati Lombok Tengah, Lalu Pathul Bahri berharap apresiasi itu mendorongnya untuk terus mengembangkan desa wisata di Lombok Tengah. "Semoga limpahan dari kegiatan MotoGP dan Superbike, wisatawan akan datang ke desa wisata di Lombok Tengah," kata Lalu.
Ratusan Gempa Guncang Lombok
Advertisement