India Potong Pajak BBM Usai Harga Bensin Cetak Rekor

India memotong pajak BBM di wilayahnya karena harga bahan bakar yang mencapai rekor tertinggi.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 04 Nov 2021, 15:47 WIB
Ilustrasi SPBU atau BBM. Foto: Unsplash/@rockstaar_

Liputan6.com, Jakarta - India memotong pajak yang dibayarkan konsumen atas bensin dan solar setelah terjadi lonjakan harga minyak mentah. 

Lonjakan harga minyak mentah dunia mendorong harga BBM (bahan bakar minyak) di India mencetak rekor tertinggi.

Keputusan tersebut bertujuan untuk meredakan kenaikan harga dan "lebih memacu siklus ekonomi secara keseluruhan", kata pemerintah India, seperti dikutip dari BBC, Kamis (4/11/2021).

Bea cukai India untuk bensin telah dikurangi sebesar 5 Rupe atau USD 0,0671 per liter, dan 10 rupee untuk solar.

"Pengurangan cukai BBM dan solar juga akan mendorong konsumsi dan menjaga inflasi tetap rendah, sehingga membantu masyarakat miskin dan menengah," demikian pernyataan pemerintah India.

Menyusul pengumuman pemerintah federal, setidaknya sepuluh negara bagian India yang diperintah oleh Partai Bharatiya Janata Party (BJP) Perdana Menteri Narendra Modi, atau sekutunya, mengatakan mereka akan melangkah lebih jauh dan memotong pajak bahan bakar lokal sebanyak 7 rupee per liter.

Pengumuman tersebut datang pada malam festival Diwali, yang menandai dimulainya musim perayaan yang sibuk di India, biasanya ditandai dengan peningkatan belanja konsumen.


Sejumlah Negara di Dunia Melihat Lonjakan Harga Minyak

Seorang pengendara sepeda motor berkendara di sepanjang jalan di bawah hujan lebat di Chennai ketika topan Nivar mendekati pantai tenggara negara itu, (25/11/2020). (AFP/Arun Sankar)

Diketahui bhwa harga komoditas global telah melonjak tahun ini karena ekonomi di seluruh dunia pulih dari pandemi COVID-19.

Namun, langkah tersebut juga diperkirakan akan meningkatkan permintaan bahan bakar karena negara-negara berusaha untuk membatasi konsumsi bahan bakar fosil.

Pemotongan pajak juga kemungkinan akan membantu meringankan tekanan pada produsen dan petani, yang telah melihat harga didorong oleh kenaikan biaya bahan bakar.

Harga minyak global telah melonjak tahun ini, yang berdampak cukup berat di India karena biasanya mengimpor sekitar 85 persen dari minyak yang dikonsumsinya. Ini telah membantu mendorong harga bensin dan solar ke tingkat rekor.

Penurunan harga solar telah menjadi salah satu tuntutan utama dari para petani di negara itu, yang selama lebih dari setahun telah mengadakan serangkaian protes besar.

Pernyataan pemerintah India mengatakan bahwa pemotongan pajak solar "akan menjadi dorongan bagi para petani selama musim tanaman rabi mendatang".

Tanaman rabi - seperti gandum, barley dan mustard - biasanya ditanam setelah musim hujan pada pertengahan November 2021.

Namun, pemotongan pajak juga diperkirakan akan meningkatkan konsumsi bensin dan solar bahkan ketika para pemimpin global, termasuk PM Narendra Modi, menghadiri konferensi perubahan iklim COP26 untuk mengatasi ketergantungan ekonomi global pada bahan bakar fosil.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya