Liputan6.com, Jakarta Saat menjalankan program diet, asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh harus sangat diperhatikan dengan baik, terutama jumlah kalorinya. Definisi dari diet sendiri adalah menghitung jumlah kalori yang masuk, istilahnya dikenal dengan kalori defisit.
Tidak hanya mengonsumsi makanan saja, minuman yang tinggi kalori seperti minuman gula tinggi, minuman bersoda, alkohol, dan jenis minuman lainnya harus dibatasi hingga dihindari dulu sementara waktu.
Advertisement
Tentunya, untuk mendapatkan hasil dari program diet yang dijalankan, makan-makanan yang bernutrisi juga harus secara rutin dikonsumsi. Para ahli menyarankan beberapa hal, khususnya pada minuman yang Anda minum untuk menurunkan berat badan dalam jangka panjang.
Penelitian menemukan bahwa kalori makanan dan minuman yang dikonsumsi meningkat selama beberapa tahun terakhir. Apalagi selama pembatasan sosial akibat pandemi COVID-19, membuat orang-orang cenderung tidak mengontrol makanan yang dimakan dan sering nyemil.
Faktor-faktor seperti itu yang membuat bobot badan Anda meningkat beberapa kilogram dari sebelumnya. Ketika makanan yang dikonsumsi saja sudah memiliki kalori tinggi, bayangkan saat minum pun kalori yang masuk tidak kalah tinggi dengan makanan yang dimakan.
Minuman emnyumbang sekitar sepertiga gula ke dalam tubuh. Oleh karena itu, alih-alih menyarankan untuk minum-minuman tertentu yang dapat menekan jumlah kalori yang masuk. Mengutip laman Eat This, ada tiga kebiasaan minum yang perlu diperhatikan.
Minum Air
Minum air putih dapat menjadi langkah awal untuk mengurangi asupan gula tambahan. Salah satunya dengan mengurangi minuman manis. Memotong kalori dengan cara ini juga mampu membuat Anda dapat menahan lapar lebih lama.
Mengganti satu minuman soda yang berukuran 12 ons memiliki kalori sebanyak 140 kalori dengan air setiap hari dapat mengurangi 50 ribu kalori dalam setahun (60 cangkir gula). Minum air yang 0 kalori dengan olahraga rutin menjadi strategi efektif menurunkan berat badan.
Sebagai contoh, penelitian yang berjudul Water Consumption Increases Weight Loss During a Hypocaloric Diet Intervention in Middle-aged and Older Adults melibatkan 48 orang dewasa yang obesitas untuk dicoba untuk minum 2 cangkir air sebelum makan.
Hasilnya menemukan kalori yang hilang sekitar 5 pon lebih banyak selama 12 minggu masa percobaan dibandingkan para pelaku yang tidak minum air sebelum makan. Hal tersebut berdampak pada cara Anda makan. Orang yang minum air sebelum makan akan cenderung makan lebih sedikit daripada yang tidak.
Advertisement
Awali Hari dengan Teh
Minuman pelangsing hebat yang lain jatuh kepada teh. Beberapa jenis teh tidak hanya dapat meningkatkan metabolisme Anda, tetapi senyawa tanaman yang sehat dalam teh juga dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan dalam tubuh.
Flavonoid dalam teh dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung, stroke, hipertensi, jenis kanker tertentu, dan diabetes tipe 2.
Studi dari European Journal of Nutrition menunjukkan bahwa teh flavonoid membantu meningkatkan tingkat metabolisme, meningkatkan oksidasi lemak dan meningkatkan gula darah dan aktivitas insulin.
Katekin dan kafein dalam teh juga dapat meningkatkan metabolisme untuk membantu Anda membakar lebih banyak kalori dan mempertahankan berat badan yang sehat.
Beberapa penelitian lainnya terhadap teh hijau, hitam, dan oolong pun menunjukkan hal yang serupa bahwa peminum teh memiliki Body Mass Index (BMI) yang lebih rendah dibandingkan dengan yang bukan peminum teh.
Pertahankan Kebiasaan Minum Kopi
Kopi hitam alami memiliki nol kalori dan tidak memiliki tambahan gula atau karbohidrat tambahan. Namun, jumlah kalori yang rendah bukan jadi alasan utama kopi dapat mendukung penurunan berat badan.
Ditemukan kafein yang terkandung dapat membantu meningkatkan metabolisme untuk membantu tubuh membakar lebih banyak kalori sehingga membantu Anda mempertahankan berat badan yang sehat.
Individu yang melaporkan minum lebih banyak kopi lebih berhasil mempertahankan berat badan yang sehat, dibandingkan dengan mereka yang melaporkan minum lebih sedikit atau tidak minum kopi.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kopi dapat menumpulkan nafsu makan dan mengurangi hasrat, meningkatkan kapasitas olahraga dan pembakaran lemak, sehingga memudahkan Anda untuk mencapai tujuan kesehatan Anda.
Faktanya, penelitian yang berjudul Combined Effect of Coffee Ingestion and Repeated Bouts of Low-intensity Exercise on Fat Oxidation menemukan kopi yang dinikmati sebelum berolahraga dapat membakar lemak dan mengeluarkan energi lebih tinggi dibandingkan sebelum berolahraga.
Reporter: Caroline Saskia
Advertisement