Liputan6.com, Jakarta - Berbagai upaya terus dilakukan Kementerian BUMN guna menyelamatkan PT Garuda Indonesia Tbk agar tetap terbang. Di tengah restrukturisasi yang masih terus diupayakan, Menteri BUMN Erick Thohir bertemu dengan Emirates di Dubai membahas kemungkinan menyelamatkan Garuda Indonesia.
Sebagai satu upaya tersebut, Erick Thohir menyaksikan penandatanganan kerja sama antara Garuda Indonesia dengan perusahaan maskapai ternama, Emirates di Dubai, Uni Emirat Arab, Rabu (3/11/2021) kemarin.
Perjanjian dalam bentuk "code sharing" tersebut menyatakan bahwa pelanggan Garuda Indonesia tetap bisa menjelajahi rute internasional dengan menggunakan maskapai Emirates.
Menteri Erick menyebut, meski upaya restrukturisasi masih terus berjalan, pihaknya masih membuka opsi-opsi lain untuk menyelamatkan Garuda Indonesia.
"Upaya restrukturisasi terus berjalan. Negosiasi utang-utang Garuda yang mencapai USD 7 miliar karena leasing cost termahal yang mencapai 26 persen dan juga korupsi lagi dinegosiasikan dengan para lessor. Meski demikian, kita tetap berusaha membuka opsi-opsi lain, paling tidak, agar bisa membantu pemulihan Garuda," jelas Menteri BUMN, Erick Thohir di Dubai, dalam keterangan resmi, Kamis (4/11/2021).
Baca Juga
Advertisement
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Masih Memiliki Value
Ia melanjutkan, melalui kerjasama code sharing dengan Emirates dalam melayani rute penerbangan ke luar negeri, maka Garuda Indonesia masih memiliki value di mata pelanggannya.
Hal ini diharapkan berdampak positif dalam mendukung orientasi baru Garuda yang akan lebih fokus melayani rute domestik.
"Bagaimanapun juga, kita tidak bisa tinggal diam, bukan? Yang namanya usaha dan mencari solusi harus tetap dipikirkan. Termasuk juga menyusun strategi dan fokus baru untuk bisnis penerbangan domestik Garuda," pungkas Menteri Erick.
Advertisement