Liputan6.com, Balikpapan Indonesia terus berupaya meningkatkan perannya dalam menciptakan sumber energi yang ramah lingkungan. Upaya ini dilakukan Pertamina melalui proyek RDMP Balikpapan.
PTH Direktur Utama PT KPI, Suwahyanto memastikan, selain menciptakan sumber energi yang ramah lingkungan, RDMP Balikpapan dilakukan untuk menunjang ketahanan energi nasional.
Advertisement
“Mengingat RDMP Balikpapan merupakan salah satu tonggak kemandirian energi, PT KPI terus melanjutkan proyek RDMP Balikpapan secara On Time, On Budget, On Specification, On Return, On Regulation (OTOBOSOROR),” jelas Suwahyanto dalam Media Visit Nasional di Proyek RDMP Balikpapan, Jumat (5/11/2021).
Selain itu, RDMP Balikpapan bertujuan meningkatkan kompleksitas kilang dari 4.4 menjadi 8.8 yang dihitung melalui Nelson Complexity Index.
Sejalan dengan Suwahyanto, Direktur Utama PT Kilang Pertamina Balikpapan (PT KPB) Feri Yani menerangkan bahwa RDMP Balikpapan yang dikelola oleh PT KPB yang ditargetkan onstream pada akhir tahun 2024.
Jika rampung, kapasitas produksi di Balikpapan menjadi 360.000 barrel per hari dan menghasilkan produk-produk berkualitas yang memenuhi standar Euro V.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Rampung 2024
RDMP yang dijalankan juga bertujuan untuk meningkatkan fleksibilitas mengolah minyak mentah ekonomis yang tersedia di pasar.
"Mohon dukungan dan doa dari seluruh masyarakat Indonesia, agar kami dapat menjalankan amanah ini sebaik-baiknya," tamha Feri.
Sesuai dengan target re-forecast, Proyek RDMP Balikpapan ini harus dapat menyelesaikan pembangunan serta mengoperasikan Utilities Complex yang baru pada tahun 2023, serta RFCC dan Alkylation Complex di semester satu tahun 2024 dan unit penghasil HOMC pada akhir semester dua tahun 2024.
Advertisement