Penjelasan BSSN Soal Pembangunan Kolam Renang di Kantor Sentul

Kepala Biro Hukum dan Komunikasi Publik BSSN, Christyanto Noviantoro memberikan penjelasan mengenai rencana pembangunan kolam renang di kantor BSSN Sentul.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 05 Nov 2021, 09:45 WIB
Kegiatan dan Aktivitas Tim CSIRT BSSN. (Foto:Dok.BSSN)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) diketahui telah mengganggarkan Rp 1,8 miliar untuk membuat kolam renang di kantor yang berada di Sentul, Bogor, Jawa Barat. Informasi tersebut diketahui dari situs LPSE BSSN dengan tanggal pembuatan 20 Oktober 2021.

Terkait rencana ini, Kepala Biro Hukum dan Komunikasi Publik BSSN, Christyanto Noviantoro menjelaskan kantor BSSN Sentul diperuntukkan sebagai Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (Pusbang SDM) BSSN.

"Pusbang SDM menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan (diklat) bagi personil keamanan siber dan sandi di lingkungan BSSN, Kementerian/Lembaga, TNI/Polri, serta pemerintah daerah," ucapnya dalam keterangan resmi yang diterima, Jumat (5/11/2021).

Lebih lanjut dijelaskan, pembangunan kolam renang di kantor BSSN Sentul ini sudah sesuai dengan analisis kebutuhan dan nantinya diperuntukkan sebagai sarana olahraga air bagi peserta diklat untuk menjaga kebugaran saat mengikuti masa pelatihan.

"Pembangunan kolam renang dilakukan melalui mekanisme tender pada situs LPSE BSSN dan diselenggarkan sesuai dengan Pepres No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah," ujarnya menutup pernyataan.

Sebagai informasi, tahap tender untuk proyek ini sekarang sudah memasuki masa sanggah. Mengutip informasi dari situs LPSE BSSN, sumber dana proyek ini ini adalah APBN dengan peserta tender 116.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Huawei dan BSSN Gelar Pelatihan Standar Keamanan 5G

Direktur Kebijakan Teknologi Keamanan Siber dan Sandi BSSN, Soetedjo Joewono, S.E., M.M (kiri) dan Cybersecurity and Privacy Protection Officer Huawei Indonesia, Syarbeni. (Doc: Huawei)

Di sisi lain, Huawei Indonesia menegaskan komitmennya dalam mendukung kesiapan ekosistem di Indonesia dalam mengoptimalkan pendayagunaan teknologi 5G yang segera terimplementasi di berbagai sektor.

Salah satu wujud komitmen itu dengan mengelar pelatihan standar keamanan 5G yang diselenggarakan bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) di Huawei ASEAN Academy Engineering Institute Jakarta.

Bertajuk 5G Security Training and NESAS Best Practices Discussion, Huawei melakukan alih pengetahuan sekaligus membagikan kepakarannya di bidang 5G kepada para peserta.

Adapun para peserta pelatihan ini adalah perwakilan unit kerja di BSSN yang memiliki kaitan dengan teknologi 5G, baik dalam hal strategi kebijakan dan standardisasi, teknologi, operasional, tata kelola dan keilmuan.

 


Pentingnya Keamanan Siber

“Keamanan siber menjadi salah satu faktor kritikal penentu optimalisasi pendayagunaan teknologi 5G di masa depan," kata Direktur Kebijakan Teknologi Keamanan Siber dan Sandi BSSN, Soetedjo Joewono, S.E., M.M dalam keterangannya, Selasa (2/11/2021).

"Untuk itu, kami sangat mengapresiasi komitmen dan kontribusi Huawei yang terus berkelanjutan dalam meningkatkan pengetahuan ekosistem terhadap potensi sekaligus risiko-risiko yang harus diantipasi dari kehadiran teknologi-teknologi mutakhir," ujarnya.

Lewat pengalaman Huawei di bidang teknologi 5G dan teknologi-teknologi lainnya, diharapkan dapat mempersiapkan berbagai pihak di Indonesia dalam menyongsong era 5G dan saat menyusun kebijakan-kebijakan terkait.

Ungkapan senada disampaikan oleh Cybersecurity and Privacy Protection Officer Huawei Indonesia, Syarbeni. Dia berkata, teknologi 5G menghadirkan keunggulan-keunggulan optimalisasi pendayagunaannya yang berpotensi besar dalam meningkatkan kemajuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia.

(Dam/Isk)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya