Cek Fakta: Tidak Benar Lebih 70 Persen Warga UK Meninggal Setelah Divaksin Covid-19 Lengkap

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim lebih dari 70 persen warga UK meninggal dunia setelah divaksin Covid-19 lengkap

oleh Liputan6.comPebrianto Eko Wicaksono diperbarui 08 Nov 2021, 14:16 WIB
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim lebih dari 70 persen warga UK meninggal dunia setelah divaksin Covid-19 lengkap

Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati sebuah klaim yang menginformasikan, lebih dari 70 persen warga United Kingdom (UK) atau Britania Raya meninggal dunia akibat divaksin Covid-19 secara lengkap.

Informasi lebih dari 70 persen warga UK meninggal dunia setelah divaksin Covid-19 lengkap berupa foto ini beredar melalui platform Facebook pada 28 Oktober 2021 lalu.

Berikut merupakan isi informasi yang tertera pada foto tersebut:

“+70% Fully Vaxxed Dead in UK”

Pada foto, juga terdapat narasi berbahasa Tagalog, bahasa dari negara Filipina. Berikut merupakan narasi lengkapnya:

“Sabi ni fb harmful daw ang mga post ko nato ������"

Adapun arti dari narasi tersebut yaitu

“FB bilang postingan saya sepertinya berbahaya”.

Selain itu, unggahan juga disertai dengan keterangan

“Wait nyo lang 94% world populationDead!!!” yang artinya “Tunggu 94 persen populasi dunia meninggal”.

Unggahan ini pun telah disukai oleh 4 warganet dan mendapat 2 komentar dari warganet.

Lalu, benarkah informasi lebih dari 70 persen warga UK meninggal dunia setelah divaksin Covid-19 lengkap? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Amadea Claritta - Universitas Multimedia Nusantara

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim lebih dari 70 persen warga UK meninggal dunia setelah divaksin Covid-19 lengkap, dengan menggunakan Google Search.

Kemudian, penelusuran mengarah kepada sebuah artikel berjudul “COVID-19 death rate in England much higher among unvaccinated than vaccinated” yang dimuat oleh PolitiFact.com pada 29 Oktober 2021.

Artikel pada situs PolitiFact.com tersebut membahas klaim serupa dan menyebutkan bahwa klaim lebih dari 70 persen warga UK meninggal dunia akibat menerima vaksinasi Covid-19secara lengkap, tidak benar.

Juru bicara dari sebuah lembaga pemerintah asal Inggris, Public Health England, mengatakan, angka 70 persen pada laporan hanya berlaku untuk Inggris, bukan untuk Inggris Raya lainnya, UK sendiri mencakup Wales, Irlandia Utara, dan Skotlandia.

Laporan tersebut menunjukkan angka kematian Covid-19 di Inggris yang dikelompokkan berdasarkan kelompok usia dalam periode 4 minggu yang berakhir pada 19 September.

Pada periode tersebut, terdapat 72 persen kematian terjadi di antara orang yang divaksinasi lengkap di Inggris.

Persentase kematian yang tinggi tersebut terjadi karena mayoritas masyarakat Inggris telah divaksinasi, terutama masyarakat dengan usia lebih tua, yang lebih mungkin meninggal dunia akibat penyakit.

Lebih dari itu, laporan tersebut mengatakan, perkiraan menunjukkan bahwa vaksinasi mencegah 123.000 kematian di Inggris pada 17 September. Selain itu, laporan menunjukkan bahwa masyarakat yang tidak menerima vaksin masih jauh lebih mungkin untuk meninggal dunia karena Covid-19 dari pada yang telah menerima vaksinasi lengkap.

Sumber:

https://www.politifact.com/factchecks/2021/oct/29/alex-berenson/covid-19-death-rate-


Kesimpulan

Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim lebih dari 70 persen warga UK meninggal dunia setelah divaksin Covid-19 lengkap, tidak benar.

Faktanya, juru bicara Public Health England, mengatakan, angka 70 persen pada laporan hanya berlaku hanya untuk Inggris, bukan untuk UK yang mencakup Wales, Irlandia Utara, dan Skotlandia.

Persentase kematian yang tinggi tersebut terjadi karena mayoritas masyarakat Inggris telah divaksinasi, terutama masyarakat dengan usia lebih tua, yang lebih mungkin meninggal dunia akibat penyakit.

Banner Cek Fakta: Salah (Liputan6.com/Triyasni)

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya