Tower Bersama Terbitkan Obligasi Setara Rp 5,8 Triliun

PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) akan memakai dana hasil penerbitan obligasi untuk bayar utang.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 05 Nov 2021, 12:18 WIB
Menara jaringan telekomunikasi milik PT Tower Bersama Infrastructure Tbk, Jakarta, Rabu (2/11). Pemerintah akan terus mendorong perluasan akses digital di masyarakat di pelosok Tanah Air. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) telah menerbitkan surat utang atau notes dalam mata uang asing senilai USD 400 juta, setara Rp 5,8 triliun (asumsi kurs Rp 14.496 per USD). Penerbitan surat utang tersebut dilakukan pada pada 2 November 2021.

Penerbitan surat utang ini merupakan bagian dari rencana penerbitan surat utang senilai USD 900 juta yang telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Perseroan pada akhir September 2021.

Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, dikutip Jumat (5/11/2021) jatuh tempo pembayaran utang pokok surat utang ini pada 2027. Tingkat bunga tetap sebesar 2,80 per tahun. Bunga akan dibayarkan setiap enam bulan yang akan dimulai pada 2 Mei 2022.

Adapun hasil bersih yang diterima  perseroan sekitar USD 369 juta. Antara lain akan digunakan untuk membayar sebagian saldo terutang dari fasilitas pinjaman revolving seri B sebesar USD 100 juta dari USD 1 miliar facility agreement (Fasilitas B). Kemudian fasilitas RLF tahun 2017 atau fasilitas pinjaman revolving sebesar USD 200 juta.

Serta fasilitas RLF tahun 2019 atau fasilitas pinjaman revolving sebesar USD 375 juta. Secara rinci, Perseroan berencana membayar USD 85 juta dari saldo terutang TBIG pada Fasilitas B seniai USD 95 juta per 30 Juni 2021. Fasilitas ini akan jatuh jatuh tempo pada Juni 2022.

Untuk Fasilitas RLF Tahun 2017, perseroan akan membayar seluruh saldo terutang per 30 Juni 2021 sebesar USD 111,6 juta dengan jatuh tempo Juni 2022.

Selanjutnya Tower Bersama Infrastructure akan membayar Fasilitas RLF Tahun 2019 sebesar USD 199,4 juta dari saldo terhiutang per 30 Juni 2021 sebesar USD 334 juta yang jatuh tempo pada Januari 2025.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Gerak Saham TBIG

Pengunjung melintasi layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada penutupan perdagangan sesi pertama, Jumat, 5 November 2021, saham TBIG naik 1,45 persen ke posisi Rp 2.790 per saham. Saham TBIG dibuka stagnan Rp 2.750.

Saham TBIG berada di level tertinggi Rp 2.800 dan terendah Rp 2.690 per saham. Total frekuensi perdagangan 4.107 dan volume perdagangan 571.555. Nilai transaksi Rp 158 miliar.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya