Liputan6.com, Paris - Seorang astronaut Prancis melaporkan kembali kerusakan akibat perubahan iklim di Bumi seperti yang terlihat dari luar angkasa pada Kamis 4 November 2021. Menyebutnya sebagai "pemandangan yang menyedihkan" dalam percakapan dengan Presiden Emmanuel Macron.
Thomas Pesquet, dalam tur keduanya di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) yang mengorbit Bumi, mengatakan kepada Macron melalui tautan video bahwa dampak destruktif dari aktivitas manusia menjadi semakin terlihat, bahkan dari jarak 400 kilometer.
Baca Juga
Advertisement
"Sayangnya memang begitu, Pak Presiden," kata Thomas.
"Melalui lubang intip stasiun luar angkasa, kami dengan jelas melihat kerapuhan Bumi," kata astronaut itu. "Kami melihat efek merusak dari aktivitas manusia, polusi sungai dan polusi udara."
Dia mengatakan para astronaut di stasiun angkasa luar telah mengamati "seluruh wilayah terbakar, seperti di Kanada. Kami melihat California tertutup awan asap, kami melihat api dengan mata telanjang kami", katanya, seperti dilansir The Straits Times, Jumat (5/11/2021).
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Komitmen Dunia Harus Lebih Cepat
Kehancuran serupa dapat dilihat di Yunani dan Prancis selatan, kata pilot, juga menggambarkan "pemandangan menyedihkan dari badai tropis yang berulang".
Ditanya oleh Macron apakah banyak hal telah berubah sejak misi pertama Thomas pada 2016, astronaut itu berkata: "Ya, fenomena cuaca semakin cepat pada tingkat yang mengkhawatirkan."
Tampak terkejut dengan pengamatan itu, Macron diam sejenak.
"Kita harus lebih mempercepat komitmen dan implementasinya. Itulah tujuan COP26," katanya kemudian, mengacu pada konferensi iklim yang disponsori PBB yang sedang berlangsung.
Thomas Pesquet adalah astronaut untuk Badan Antariksa Eropa sekaligus komandan ISS saat ini.
Dia akan kembali ke Bumi dalam beberapa hari mendatang setelah tugas enam bulan kedua di stasiun angkasa luar ISS, lima tahun setelah tur pertamanya.
Reporter: Cindy Damara
Advertisement