Liputan6.com, Jakarta - PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk akan membagikan dividen tunai Rp 67,77 miliar. Hal itu telah disetujui dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada 2 November 2021.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (5/11/2021), dividen tunai per saham akan diumumkan pada saat recording date setelah mengurangi saham treasuri. Berikut jadwal pembagian dividen tunai:
Baca Juga
Advertisement
-Akhir periode perdagangan saham dengan hak dividen (cum dividen)
Pasar regular dan negosiasi pada 10 November 2021
-Pasar tunai pada 12 November 2021
Awal periode perdagangan saham tanpa hak dividen (ex dividen)
-Pasar regular dan negosiasi pada 11 November 2021
-Pasar tunai pada 15 November 2021
Tanggal daftar pemegang saham yang berhak dividen (recording date) pada 12 November 2021
-Tanggal pembayaran dividen tunai pada 3 Desember 2021
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Ashmore Indonesia Bakal Stock Split dengan Rasio 1:2
Sebelumnya, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk (AMOR) menyetujui rencana pemecahan nominal saham atau stock split.
Direktur PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk, Arief Cahyadi Wana menilai, dari sisi fundamental perusahaan saat ini mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Namun, hal itu tidak sepenuhnya terefleksi dari kinerja saham yang dinilai kurang likuid.
"Dibanding tahun lalu jumlah perdagangan saham di PT Ashmore Asset Manajemen itu hampir turun 50 persen dari 2,5 juta jadi 1,2 juta saham per hari. Akibat menurunnya perdagangan itu, volatilitas dari pergerakan saham kami ini sangat besar," ungkapnya dalam paparan publik, Selasa, 2 November 2021.
"Jadi ini yang merupakan karakteristik dari perusahaan yang secara likuiditas menurun," ia menambahkan.
Sehingga manajemen Ashmore Asset Management Indonesia memutuskan untuk melakukan stock split. Di sisi lain, Arif mencatat komposisi antara pemegang saham institusi dan ritel mengalami perubahan yang cukup besar. Jumlah investor ritel turun. Sementara investor institusi lebih mendominasi.
"Ritel makin lama makin menurun karena perusahaan kami ini banyak juga dimiliki oleh institusi, dan mereka cenderung untuk buy and hold. Sehingga manajemen memutuskan bahwa ada keperluan yang baik untuk ditawarkan ke pasar dengan melakukan stock split yaitu 1 menjadi 2,” ujar dia.
Pada perdagangan Selasa, 2 November 2021, AMOR ditutup naik 80 poin atau 2,13 persen ke level Rp 3.830. Dengan kenaikan tertingginya di level Rp 3.830 dan terendah pada Rp 3.610.
Total frekuensi perdagangan 2.289 kali dengan volume perdagangan 1,22 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 4,56 miliar.
"Kita berharap dengan adanya stock split ini likuiditas akan membaik, volatilitas akan menurun dan perusahaan akan bisa merefleksikan perkembangan juga fundamental yang kami punya sekarang ini," pungkasnya.
Advertisement