Bos Garansindo Menggugat Hasil Temuan Stellantis Terkait Kecelakaannya

Hasil investigasi PT DAS Motor Indonesia terkait kecelakaan mobil yang dialami oleh Muhammad Al Abdullah beberapa waktu lalu, belum membuat yang bersangkutan puas.

oleh Fahmi Rizki diperbarui 05 Nov 2021, 17:00 WIB
Jeep Grand Cherokee bos Garansindo nampak ringsek bagian depan (Facebook.com/@donmemeto)

Liputan6.com, Jakarta - Hasil investigasi PT DAS Motor Indonesia terkait kecelakaan mobil yang dialami oleh Muhammad Al Abdullah beberapa waktu lalu, belum membuat yang bersangkutan puas.

Pasalnya, dalam hasil investigasi tersebut menyatakan bahwa semua fitur keselamatan pada Jeep berfungsi dengan baik. Dalam surat resmi PT DAS Motor Indonesia, secara jelas menyatakan tidak ada kesalahan atau malfunction meskipun airbag tidak mengembang saat terjadi kecelakaan.

Jeep Cherokee Summit MY 2014 yang dikemudikan oleh Muhammad Al Abdullah hancur berat di bagian depan, hingga bagian kabin rusak parah.

Sebagai konsumen serta orang yang sempat menjual Jeep di Indonesia di bawah bendera Garansindo, ia mempertanyakan perihal airbag yang tidak mengembang.

"Mereka menyatakan (secara sepihak) bahwa tidak ada kesalahan/malfunction dari kendaraan. Airbag tidak keluar saat kecelakaan karena tidak pas di tumpuan sensor airbag. Alhasil mereka lepas tangan, tapi Insya Allah saya maju tak gentar meskipun diganjal kanan-kiri, atas-bawah, depan-belakang," tulis Muhammad Al Abdullah dalam postingan sosial media pribadinya.

Sebagai langkah lanjutnya, pria yang akrab disapa Memet ini mengirimkan surat keberatan yang diwakilkan oleh kuasa hukumnya ke prinsipal Stellantis. Tidak hanya itu, bos Garansindo ini juga turut melayangkan surat protes kepada perlindungan konsumen di Amerika Serikat.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Hasil Temuan Tidak Menyebutkan Ada Kecacatan Fitur Keselamatan

Dalam surat resmi yang dirilis oleh Stellantis beberapa waktu lalu, tim investigasi Stellantis yang diturunkan telah menemukan hasil temuannya terkait airbag yang tidak mengembang pada mobil tersebut.

Salah satu faktor yang menyebabkan airbag tidak mengembang menurut temuan, dikarenakan tidak tepat pada titik sensor. Hal ini yang kemudian dipertanyakan kembali oleh Memet.

Pasalnya, kecelakaan yang dialaminya ini terbilang berat karena menyebabkan bagian depan rusak parah. Menurut Memet, harusnya airbag langsung mengembang begitu ada benturan keras.

 


Infografis Cek Fakta: Deretan Hoaks Seputar Bill Gates dan Vaksin Covid-19

Infografis Cek Fakta: Deretan Hoaks Seputar Bill Gates dan Vaksin Covid-19 (Liputan6.com/Trie Yasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya