Dukung Ketahanan Pangan, Monde Nissin Produksi Sumber Protein Alternatif

Monde Nissin menerapkan keberlanjutan dengan menggunakan teknologi dan gabungan pengetahuan.

oleh Putu Elmira diperbarui 05 Nov 2021, 19:01 WIB
ilustrasi protein. (dok. Unsplash.com/@withshayda)

Liputan6.com, Jakarta - Berbisnis dengan menerapkan konsep keberlanjutan telah banyak diadopsi ragam industri saat ini. Termasuk perusahaan makanan, Monde Nissin yang terus berupaya berkomitmen untuk keberlanjutan dan lebih ramah lingkungan.

"Sebagai perusahaan makanan, kami memahami bahwa produk yang kami produksi dan yang dikonsumsi konsumen memiliki dampak besar tidak hanya untuk tubuh, juga untuk planet," kata CEO Monde Nissin Henry Soesanto dalam bincang virtual "Post Normal ASEAN: The Rise of Entrepreneurial Marketing" oleh MarkPlus, Inc, Kamis, 4 November 2021.

Henry melanjutkan ada masalah ketahanan pangan serius yang disebabkan pertumbuhan populasi global dan sumber daya lingkungan yang rusak. Hal itu tak terlepas bahwa setiap hari orang di dunia mengonsumsi makanan.

"Industri makanan dan pertanian adalah salah satu dari nilai terbesar dan pada saat yang sama juga berkontribusi signifikan dalam hal pengaruh terhadap lingkungan, signifikan dalam kontribusi, perubahan iklim," tambahnya.

Henry juga menyorot tentang KTT COP26 yang tengah digelar Glasgow yang membahas tentang perubahan iklim. Ia menyebut hal tersebut juga harus membahas lebih lanjut mengenai dampak deforestasi, perubahan iklim, dan penyebab pemanasan global dari industri makanan.

"Perusahan kami merefleksikan hal ini dengan aspirasi yang kami lakukan untuk membuktikan kepada dunia dengan berkontribusi solusi keberlanjutan untuk ketahanan pangan," jelasnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Teknologi

Ilustrasi Tahu Susu Credit: pexels.com/Polina

Ia menekankan bahwa perubahan pendekatan dan inovasi harus dilakukan untuk situasi lebih baik. Upaya transformasi lainnya dengan penyebaran teknologi untuk kemanusiaan.

"Kami tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk bisnis berkelanjutan di Inggris dengan memproduksi protein alternatif dan memproduksinya dengan menggunakan teknologi yang sangat canggih," jelas Henry.

Komitmen Monde Nissin untuk menjalankan konsep berkelanjutan tentu bukan tanpa tantangan dan hambatan. Kendati demikian, pihaknya mengatasi itu dengan pemanfaatan teknologi canggih dan akumulasi pengetahuan.


Mikoprotein

ilustrasi makanan sehat dan beras merah | unsplash.com/@ellaolsson

Cara berbeda menghasilkan protein ini diwujudkan dengan memprodukssi mikoprotein. Henry mengklaim itu lebih efisien dan ramah lingkungan dan sumber protein bermanfaat bagi kesehatan. Pihaknya memanfaatkan jamur alami dan menerapkan proses fermentasi cara lama.

Beberapa miligram pure culture (populasi sel atau organisme multiseluler yang tumbuh tanpa adanya spesies atau tipe lain) dapat menghasilkan lebih dari 1.500 ton mikoprotein. Proses ini didukung dengan bantuan teknologi pengangkatan udara.

Teknologi ini dirancang untuk menghasilkan aliran udara terus menerus seraya memastikan pengeluaran yang konsisten. Pihak Monde Nissin menggunakan teknologi fermentasi udara dalam fermentor setinggi 50 meter tanpa bagian internal yang bergerak dan menghasilkan produktivitas sekitar lima kali lipat lebih besar dari yang dapat dicapai oleh serangkaian fermentasi batch yang terpisah.


Infografis Diplomasi Lewat Jalur Kuliner

Diplomasi Lewat Jalur Kuliner (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya