3 BUMN Dapat Komitmen Investasi dari Uni Emirat Arab Senilai USD 18 Miliar

Potensi investasi USD 32,7 miliar dari Uni Emirat Arab, sebanyak USD 18 miliar akan dialokasi kepada tiga BUMN.

oleh Arief Rahman H diperbarui 05 Nov 2021, 16:20 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir menghadiri pertemuan bilateral antara Presiden Jokowi dengan Putra Mahkota Abu Dhabi dan Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata UEA. (Dok Kementerian BUMN)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia mendapat komitmen investasi dari Uni Emirat Arab (UEA) sebesar USD 32,7 miliar atau Rp 457 triliun. Dari jumlah tersebut, sebesar USD 18 miliar akan dialokasi untuk tiga BUMN.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, dana investasi dari Uni Emirat Arab ini akan mendorong pembangunan infrastruktur vital dan proyek-proyek strategis nasional. Termasuk juga untuk infrastruktur yang dibangun atau dikelola oleh BUMN.

"Kepercayaan pemerintah dan kalangan pengusaha UEA akan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang besar itu mendukung keinginan kita membangun infrastruktur vital dan strategis dengan modal, bukan utang. Jadi mayoritas investasi itu akan dialokasikan ke berbagai BUMN dan mendukung prioritas strategis Kementerian," jelas Erick Thohir di Dubai, dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (5/11/2021).

Dari potensi investasi USD 32,7 miliar, sebanyak USD 18 miliar akan dialokasi kepada tiga BUMN. Ketiga BUMN tersebut adalah Pertamina, PLN dan Pelindo. Hal itu bertujuan untuk mendukung transformasi di ketiga BUMN itu dalam melakukan percepatan investasi, inovasi model bisnis, dan pengembangan teknologi.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Detail Proyek

Menteri BUMN, Erick Thohir hadir pada pertemuan bilateral antara Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dengan Putra Mahkota Abu Dhabi dan Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata UEA, Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan di Istana Al-Shatie, Abu Dhabi, UEA, Rabu (3/11/2021).

Kementerian BUMN mencanangkan beberapa proyek besar terhadap ketiga BUMN itu. Antara lain, Pembangunan energi terbarukan untuk Indonesia bersama PLN, revitalisasi refinery Pertamina yang akan meningkatkan kapasitas dan refineries di Indonesia, lalu pengembangan infrastruktur pelabuhan di seluruh kepulauan Indonesia melalui Pelindo dan Pembangunan digital competitiveness.

"Melihat minat dan komitmen besar sejumlah investor global dan negara ke Indonesia harus dijawab dengan mempersiapkan SDM kita, sebagai human capital sehingga investasi dana dan modal ini bisa mencapai sasaran. Kita juga harus membenahi biaya logistik kita yang masih tinggi," ujar Erick Thohir.

Pihak UEA sudah berulang kali melakukan kerjasama dengan Indonesia. Di bidang energi, kerja sama antara PT PLN dan Pertamina dengan dua BUMN milik pemerintah UEA, yakni Masdar dan Abu Dhabi National Oil Company (Adnoc). Lalu, Abu Dhabi Investment Authority (ADIA) yang telah berkomitmen melakukan investasi ke Indonesia Investment Authority (INA).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya