Liputan6.com, Jakarta- Kabar mengejutkan datang dari dunia game. 2K Sports kemungkinan bakal membeli lisensi FIFA untuk digunakan dalam seri game sepak bola buatan mereka sendiri. Namun, SportBible menyebutkan kesepakatan antara kedua pihak nampaknya tak akan dicapai dalam waktu dekat.
Meski demikian, FIFA tak menutup kemungkinan untuk mencapai kontrak dengan penerbit game saingan termasuk 2K. Apalagi terdapat sejumlah judul game olahraga dari perusahaan ini yang sukses besar di pasaran, seperti seri NBA 2K, PGA Tour 2K, dan WWE 2K.
Advertisement
Fakta soal kemungkinan mengambil FIFA dari EA juga tak luput dari telinga para investor 2K. Dikutip dari Metro, mereka langsung bertanya pada bos 2K, Strauss Zelnick, soal ketertarikannya pada game tersebut. Akan tetapi, jawabannya tampak mencurigakan.
Zelnick bahkan sempat mencoba menghindari pertanyaan ini dengan membahas soal mobile game Top Eleven, judul lain yang dibeli 2K dari pengembang game Nordeus.
“Kami sangat senang memiliki Nordeus dalam keluarga Take-Two. Mereka melakukan pekerjaan dengan sangat baik dan Top Eleven adalah judul yang hebat. Saya sangat senang berada di bisnis manajer sepak bola melalui Top Eleven bersama tim Nordeus”, ujarnya kepada investor seperti ditulis oleh VGC.
Pernyataan Zelnick
Lebih lanjut, ketika didesak soal kemungkinan memperoleh lisensi FIFA, Zelnick menambahkan, “Itu adalah hal yang besar buat kami. Kami belum pernah ada di olahraga itu sebelumnya, dan saya pikir saya akan berhenti di situ hari ini.”
Pernyataan Zelnick bukanlah konfirmasi resmi soal potensi pembelian FIFA oleh 2K Sports. Meski demikian, mengingat keterbukaan FIFA untuk bekerja sama dengan penerbit lain, nampaknya akan sangat mengejutkan jika Zelnick tak mengambil peluang tersebut.
Advertisement
Situasi FIFA dan EA
Dikutip dari SportBible, kabar soal pembelian lisensi FIFA oleh 2k Sports merupakan buntut dari situasi yang terjadi antara EA dan FIFA. Adapun, pihak FIFA kabarnya menagih dua kali lipat dari dari jumlah lisensinya.
Di sisi lain, EA pun terhambat dalam hal memonetisasi waralaba di luar game itu sendiri. Hal ini menyebabkan FIFA 22 hampir dapat dipastikan bakal menjadi game terakhir dari seri tersebut.
Penulis: Melinda Indrasari