Liputan6.com, Manchester - Manchester United dan Manchester City akan memperbarui rivalitas mereka saat bentrok di matchday ke-11 Liga Inggris. Derby Manchester ini akan dimainkan di Old Trafford, Sabtu (6/11/2021) pukul 19:30 WIB.
Saat ini, MU di urutan kelima klasemen dengan 17 poin. Sementara Man City dua tingkat di atasnya dengan 20 poin.
Advertisement
Kemenangan sangat dibutuhkan Man Utd dan Manchester City. Sebab, ini untuk menjaga peluang untuk dapat terus bersaing dalam perebutan gelar juara musim ini.
Pekan lalu, Setan Merah menunjukkan performa menggembirakan dengan mengalahkan Tottenham Hotspur 3-0 di Liga Inggris. Manajer MU Ole Gunnar Solskjaer mengubah starting XI dengan memainkan tiga bek tengah melawan Tottenham.
Namun, MU sedikit kesulitan melawan Atalanta di Liga Champions, Rabu, 3 November lalu. Berkat aksi heroik Cristiano Ronaldo, MU dapat bangkit dari ketertinggalan dua kali untuk membuat laga berakhir imbang 2-2.
Setelah dipermalukan Liverpool lima gol tanpa balas di Old Trafford, 24 Oktober lalu, MU tidak boleh kalah lagi dari rival lainnya. Sebab, Setan Merah punya alasan untuk optimistis jelang laga derby Manchester.
Berikut 5 alasan mengapa MU bisa mengalahkan Manchester City seperti dikutip Sportskeeda.
5. Minus dua bek utama
Manchester City tanpa Aymeric Laporte dan Kyle Walker saat menghadapi Manchester United. Laporte sedang menjalani skorsing, sedangkan Walker mengalami cedera dalam laga kontra Club Burgge di Liga Champions.
Tanpa dua bek utama itu, derby Manchester ini bakal sedikit lebih sulit bagi Pep Guardiola dan anak asuhnya. Apalagi, Manchester City rentan terhadap serangan balik musim ini.
Selain itu, Man City juga belum dapat mengatasi umpan-umpan panjang ke dalam setengah lapangan mereka dengan cukup baik untuk bisa menjaga serangan MU. Penyerang MU Marcus Rashford dan Mason Greenwood telah mengeksploitasi kelemahan itu di masa lalu.
Advertisement
4. Manchester City inkonsistensi dalam serangan
Sumber kekhawatiran lain Pep Guardiola adalah performan pemain depan yang berfluktuasi. Juru taktik asal Spanyol itu akan memiliki dilema saat memilih pemain di lini depan.
Guardiola ingin para pemainnya dapat memaksimalkan peluang saat menghadapi Manchester United. Namun, para penyerang Manchester City jauh dari konsisten musim ini.
Raheem Sterling telah mencoba memenuhi harapan Guardiola. Dia tampil gemilang dengan mencetak satu gol sebagai pemain pengganti saat Man City menang 4-1 atas Club Brugge di Liga Champions, Kamis (5/11/2021) lalu. Namun, Aaron Wan-Bissaka telah terbukti menjadi musuh yang gigih bagi Sterling di pertemuan terakhir.
Sementara Gabriel Jesus terkadang tampil impresif tapi produktivitasnya belum mendekati harapan. Kevin De Bruyne juga kembali ke performa terbaiknya di musim ini.
Menarik juga untuk dicatat bahwa City tidak mencetak satu gol pun dalam tiga pertemuan terakhir mereka di Liga Inggris melawan Manchester United.
3. Penyerang Manchester United menemukan bentuknya
Manchester City akan bekerja keras untuk menahan serangan Manchester United pada derby Manchester Liga Inggris, Sabtu (6/11/2021). Sebab, para penyerang MU telah menemukan performa terbaiknya.
Mason Greenwood memberikan assist pada menit-menit akhir yang dituntaskan Cristiano Ronaldo menjadi gol untuk menyamakan skor 2-2 melawan Atalanta di Liga Champions. Pemain berusia 20 tahun itu tampak tajam dan waktu istirahat sepertinya telah memberinya manfaat.
Marcus Rashford ahli berlari di belakang pertahanan dan lini belakang Manchester City rentan terhadap itu. Ia terlihat tajam sejak kembali dari cedera dan bisa dimainkan dari awal laga.
Selain itu, Rashford juga memiliki waktu istirahat yang baik. Ini berarti bahwa bek sayap Manchester City perlu waspada dan tidak sering-sering membantu serangan.
Edinson Cavani sangat mengesankan dalam kesempatan terbatas yang diberikan kepadanya. Ia dalam performaterbaiknya saat melawan Tottenham Hotspur minggu lalu dan mencetak satu gol.
Sementara Jadon Sancho membuat kesan yang bagus dalam cameo kecilnya ketika melawan Atalanta. MU kini memiliki banyak penyerang yang menawarkan hal sangat berbeda.
Solskjaer juga cukup bagus dengan pergantian pemainnya dan kedalaman serangan ini bisa menguntungkan MU.
Advertisement
2. MU tak terkalahkan melawan Manchester City dalam 4 pertandingan terakhir Liga Inggris
Manajer MU Ole Gunnar Solskjaer memenangkan lebih banyak pertandingan melawan Manajer Manchester City Pep Guardiola. Setan Merah tidak terkalahkan dalam empat pertemuan terakhir Liga Inggris kontra Man City.
MU telah memenangkan tiga dari empat pertandingan terakhir atas City. Setan Merah mencetak enam gol pada empat laga tersebut, sementara The Citizens hanya satu.
Sebagai legenda MU, Solskjaer juga tahu betapa pentingnya derby ini. Timnya juga tampil baik ketika berada di bawah tekanan, meski kekalahan memalukan dari Liverpool adalah pengecualian.
1. Performa Cristiano Ronaldo dan Bruno Fernandes
Bruno Fernandes berada di level yang berbeda musim ini. Dengan kedatangan Cristiano Ronaldo, gol Fernandes telah berkurang karena alasan yang jelas. Tapi, dia menyalurkan energi itu untuk mengatur permainan timnya.
Sejak bergabung dengan Manchester United, Fernandes telah terlibat dalam lebih banyak gol daripada pemain Liga Inggris lainnya di semua kompetisi. Dia sudah menciptakan 37 peluang sejauh ini di Liga Inggris, 12 lebih banyak dari Trent Alexander-Arnold dan Jack Grealish yang berada pada urutan kedua.
Dalam diri Cristiano Ronaldo, Manchester United memiliki salah satu pencetak gol terhebat dalam sejarah. Dia juga dalam performa yang spektakuler.
Ronaldo mencetak gol dengan tendangan voli yang luar biasa ke gawang Tottenham Hotspur di Liga Inggris pada pekan lalu. Dia kemudian mencetak dua gol melawan Atalanta di Liga Champions.
Ketika dalam performa seperti itu, Ronaldo sulit untuk dibungkam. Begitu juga dengan Bruno Fernandes yang membuat hampir empat peluang besar per pertandingan.
Advertisement