Liputan6.com, Jakarta - PT Barito Pacific Tbk (BRPT) mencetak laba bersih USD 271 juta selama sembilan bulan pertama 2021. Pencapaian Barito Pacific tersebut mengalami kenaikan 221 persen dari posisi USD 84 juta di periode yang sama tahun 2020.
Kenaikan laba dipengaruhi oleh pendapatan bersih perseroan yang mengalami kenaikan 39 persen menjadi USD 2.313 juta, dari posisi pendapatan sebesar USD 1.666 juta di periode yang sama 2020.
Advertisement
Menurut Presiden Direktur Barito Pacific Agus Pangestu, hasil kinerja keuangan selama 9 bulan tahun 2021 mencerminkan bisnis yang tangguh dari kedua anak perusahaan.
"Meskipun berada di tengah kondisi yang menantang dan dinamis akibat dari varian Delta Covid-19 yang berkembang yang menyebabkan perlambatan permintaan di China dan aturan lockdown daerah berkelanjutan di Indonesia," kata Presiden Direktur Barito Pacific, Agus Pangestu dalam keterangan resminya, Jumat (5/11/2021).
Hasil EBITDA perusahaan pun mengalami peningkatan 64 persen, dari USD 391 juta di 9M-2020 menjadi USD 639 juta di peride yang sama 2021. Margin EBITDA meningkat, dari 23 persen menjadi 28 persen di sembilan bulan pertama tahun ini. Itu mencerminkan marjin yang lebih baik dan sehat.
Kondisi keuangan perseroan yang meningkat juga terlihat dari total aset sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini, yakni menjadi US$8.835 juta dari posisi USD 7.690 juta di periode yang sama 2020. Dengan total liabilitas dan ekuitas masing-masing menjadi USD 4.602 juta dan USD 4.233 juta.
Agus menyebut, perseroan tetap disipilin dan terus mempertahankan posisi neraca yang kuat, dengan rasio hutang terhadap modal yang membaik menjadi 41,1 persen dari 47,5 persen di tahun lalu.
Kemudian, posisi utang bersih terhadap EBITDA menjadi 1,09x dari 3,81x di September 2020.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Bisnis Anak Perusahaan Membaik
Dia menyebut, bisnis panas bumi yang dijalankan oleh anak usaha, Star Energy terus memberikan kinerja dan stabilitas yang memuaskan, disamping secara signifikan meningkatkan jejak hijau dan upaya keberlanjutan perseroan.
Lalu bisa mempertahankan tingkat operasi yang optimal di ketiga aset untuk periode sembilan bulan awal di 2021.
Bisnis petrokimia yang dijalankan PT Chandra Asri Petrochemical juga melaporkan hasil operasional dan keuangan yang solid di sembilan bulan pertama tahun 2021, meski di tengah kondisi pasar dan periode yang menantang.
Di September 2021, Chandra Asri juga menyelesaikan Penawaran Umum Terbatas (PUT) III, yang telah dipesan secara penuh oleh investor utama baru, Thai Oil.
Setelah rights issue, posisi ekuitas Chandra Asri hampir mencapai US$3 miliar, dengan total liquidity pool sebesar US$2,2 miliar.
"Dengan selesainya tonggak utama ini, kami sekarang akan terus melangkah untuk mengambil Keputusan Investasi Akhir (FID) atas kompleks petrokimia kedua kami pada tahun 2022," pungkas Agus Pangestu.
Advertisement