Liputan6.com, Jakarta Tiara Andini sedang berbunga-bunga. Setelah sukses dengan sejumlah single termasuk “Maafkan Aku (Terlanjur Mencinta)” kini ia dipercaya menjadi pemeran utama film layar lebar.
Tak main-main, judul yang dipercayakan kepadanya adalah My Sassy Girl, adaptasi resmi dari karya sineas Korea Selatan, Jae Young Kwak. My Sassy Girl versi Indonesia diproduksi Falcon Pictures.
Baca Juga
Advertisement
Yang bikin Tiara Andini makin girang, lawan mainnya adalah Jefri Nichol. Dalam konferensi pers virtual My Sassy Girl yang digelar Jumat (5/11/2021), Tiara Andini tak mampu menutupi kebahagiannya.
Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Suka Nangis Sendiri
“Pastinya amat sangat berkesan, karena ini film perdana aku. Aku bisa beradu akting dengan Jefri Nichol, buat aku terharu, diam-diam suka nangis sendiri,” beri tahu Tiara Andini.
Baginya, adu akting dengan Jefri Nichol kejutan besar di pengujung 2021. Tak terlintas di benaknya namun tiba-tiba jadi kenyataan. Belum lagi, My Sassy Girl adalah brand besar.
Advertisement
Merasa Tak Percaya
“Merasa tidak percaya karena ini film layar lebar, secara tidak langsung tanggung jawabnya lebih besar juga kan. Ini pengalaman baru juga buat aku,” alumni Indonesia Idol menukas.
Tiara Andini berjanji tak akan menyiakan kesempatan emas ini. Sebagai pendatang baru di dunia seni peran, penyanyi kelahiran Jember, 23 September 2001, akan belajar lebih keras.
Aku Mau Belajar
“Peran ini membuat aku lebih bersemangat untuk menghasilkan karya seni bukan hanya di bidang tarik suara tapi juga akting. Aku mau belajar,” Tiara Andini menambahkan.
My Sassy Girl dibesut Fajar Bustomi, sutradara yang melahirkan box office Dilan 1990 dan Dilan 1991. Berkolaborasi dengan Fajar Bustomi dan Tiara Andini bikin Jefri Nichol antusias.
Advertisement
Merasa Cocok
“Selain lawan main dan sutradara, dari awal baca naskah saya merasa cocok. Di Korea, My Sassy Girl sangat terkenal. Saya berharap versi Indonesianya juga bisa meledak,” cetus bintang film Dear Nathan.
Ini bukan kali pertama Falcon Pictures membuat ulang film box office dari Negeri Gingseng. “Tahun lalu, kami memproduksi Miracle In Cell No 7 dengan Hanung Bramantyo sebagai sutradara,” kata Produser Falcon Pictures, Frederica.