Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyambangi Tugu MacArthur yang terletak di atas Gunung Ifar, Papua pada Sabtu pagi (6/11/2021). Dia ditemani sang istri, Ibu Wury Ma’ruf Amin.
Menggunakan batik warna coklat senada, Ma'ruf dan istrinya mengunjungi Tugu MacArthur dipandu oleh Ondoafi (Pimpinan Adat) Pendeta Abihud Yakadewa. Tugu MacArthur berbentuk segi lima bercat warna kuning dan hitam, serta terdapat tulisan sejarah tugu tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Di pagi yang cerah itu, Pendeta Abihud menjelaskan dengan rinci bahwa Tugu MacArthur didirikan oleh pasukan sekutu di bawah komando Jenderal MacArthur saat perang melawan fasisme Jepang pada Perang Dunia II.
"Jenderal Douglas MacArthur adalah seorang jenderal bintang 5 yang meninggal dunia pada 5 April 1964 dalam usia 84 tahun," jelas dia.
Abihud mengatakan, saat memberikan pidato perpisahan di Kongres Amerika Seriat, MacArthur mengucapkan ungkapan terkenal, yakni "Old soldiers never die, they just fade away" atau berarti "Prajurit tua tidak akan pernah meninggal, dia hanya berangsur menghilang".
Usai mendapat penjelasan tentang sejarah MacArthur, Wapres dan Ibu Wury duduk santai di kursi yang menghadap panorama Danau Sentani dari Puncak Gunung Ifar, Papua. Sesekali Wapres menggunakan teropong untuk melihat keseluruhan panorama dari kejauhan.
Usai menikmati panorama Sentani, Ma'ruf Amin dan Ibu Wury beranjak ke Bandara Sentani untuk kembali ke Jakarta.
Wapres Ma'ruf Amin Buka Peparnas 2021 di Papua
Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin membuka Peparnas XVI Papua 2021. Pembukaan digelar di Stadion Mandala, Kota Jayapura, Jumat malam (5/11/2021) malam.
Pembukaan berlangsung meriah, diwarnai tarian kolosal hingga penampilan artis internasional dan atraksi 500 drone.
Dalam sambutannya, Ma'ruf mengaku jatuh cinta dengan Papua. "Papua so bikin sa (saya) jatuh hati sekali. Hari ini saya datang kembali, torang baku dapa lagi," kata dia.
Ma'ruf pun meyakini Peparnas XVI Papua akan sama suksesnya dengan gelaran PON ke -20.
"PON ke-20 yang lalu sukses luar biasa. Saya yakin Paralimpik ini akan sukses kembali, karena masyarakat Papua adalah masyarakat pecinta olahraga dan masyarakat Papua adalah tuan rumah yang hangat. Sukses ini, sekali lagi, akan dicatat dalam sejarah yang akan selalu dikenang dalam hati seluruh rakyat Indonesia," tutur dia.
Ma'ruf menyebut, Perparnas XVI adalah ajang yang sangat istimewa, sebab event ini untuk mendobrak batas diri dan keluar sebagai pemenang. Selain itu, acara ini adalah pembuktian adanya semangat kesetaraan dan persamaan bagi kita semua.
"Dan ini merupakan pembuktian komitmen pemerintah untuk memberikan perlakuan yang sama bagi setiap warga negara. Dalam hal ini Presiden meminta saya untuk membuka PEPARNAS ini dan Presiden sendiri yang nanti akan menutupnya," kata dia.
Advertisement