Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak mentah dunia terus naik dalam beberapa waktu terakhir. Meski demikian, hingga saat ini PT Pertamina (Persero) dipastikan belum akan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
"Sampai saat ini Pertamina tidak menaikkan harga BBM," kata Corsec Subholding Commercial and Trading Pertamina, Irto Ginting kepada merdeka.com, Jakarta, Sabtu (6/11).
Advertisement
Irto menjelaskan, keputusan ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat. Sebab selama pandemi Covid-19, daya beli masyarakat menurun seiring dengan kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat.
"Pertamina memahami concern Pemerintah terhadap penurunan daya beli masyarakat pasca pandemi Covid-19," kata Irto.
Hanya saja, harus diakui Irto, tingginya harga minyak mentah global memberikan tekanan yang signifikan terhadap produksi BBM. Pun dengan keuntungan perusahaan menjadi tertekan.
"Tingginya harga minyak memberikan tekanan signifikan atas beban pokok produksi dan juga menekan profitabilitas Pertamina," ungkapnya. Untuk itu, saat ini perseroan dan pemerintah tengah melakukan pembahasan. Kedua belah pihak tengah merumuskan langkah yang akan diambil untuk mencari solusi.
"Saat ini Pertamina dengan pemerintah sedang melakukan pembahasan untuk mencari solusi terbaik," kata dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Soal Kenaikan Harga BBM
Namun saat disinggung terkait rencana kenaikan harga BBM, Irto enggan memberikan penjelasan lebih lanjut. "Masih kita review," katanya.
Sebagai informasi, saat ini harga jual BBM jenis Pertalite dijual Rp 7.650 per liter. Padahal harga keekonomian BBM dengan RON 90 ini mencapai Rp 11.000. Begitu juga dengan harga jual BBM jenis Premium dijual seharga Rp 6.450 per liter meski nilai keekonomiannya Rp 9.000 per liter. Selisih harga tersebut disubsidi pemerintah.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Advertisement